News

Saat Cuaca Panas, Gajah Bisa Kehilangan 427 Liter Air dari Tubuhnya

Sebelum Ollo Mati, Gajah Jinak Tampak Sehat di CRU Sampoiniet
Ilustrasi gajah

– Gajah tercatat sebagai hewan darat yang paling banyak kehilangan air dari dalam tubuhnya setiap hari. Kesimpulan itu adalah hasil sebuah studi tim peneliti dari Duke University, University of the Witwatersrand dan Hunter College.

Dalam makalah mereka yang diterbitkan di jurnal Royal Society Open Science, para peneliti menjelaskan eksperimen yang mereka lakukan terhadap gajah penangkaran untuk mengukur berapa banyak air yang hilang dari tubuhnya.

Mengutip phys.org, peneliti mengungkapkan banyak makhluk hidup, seperti manusia, tetap merasa sejuk dalam cuaca panas, terutama ketika keringat menguap dan kulit menjadi dingin. Hewan lain, seperti gajah yang memiliki organ besar yang berfungsi sebagai sistem pendingin antara lain melalui telinganya yang lebar.

Gajah juga memiliki kelenjar keringat, tetapi kecil dan terletak di kakinya di dekat kutikula. Gajah minum banyak air bahkan hingga ratusan liter setiap hari. Jumlah air yang begitu besar membantu gajah tetap sejuk.

Hewan yang dikenal pintar ini memerlukan banyak air untuk memecah makanan yang dimakan, dan karena proses pencernaannya sangat tidak efisien, gajah buang air besar sebanyak 12 hingga 15 kali sehari, di mana mereka juga akan kehilangan banyak air saat buang air kecil. Menariknya, belum diketahui seberapa banyak air yang hilang dari tubuh gajah per harinya.

Untuk alasan itulah para ilmuwan dari Duke University melakukan studi. Namun, alih-alih mengukur kadar air dalam urin, tinja, serta air yang dikeluarkan melalui pernapasan dan keringat, para peneliti menambahkan deuterium dengan dosis tepat pada makanan gajah di sebuah kebun binatang di North Carolina.

Mereka kemudian mengambil sampel darah gajah tersebut secara berkala untuk mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan gajah untuk menghilangkan deuterium, yang secara tidak langsung berarti mengukur kehilangan air. Para peneliti menguji gajah tersebut secara berkala selama tiga tahun, termasuk hari-hari yang sangat panas.

Mereka menemukan bahwa gajah kehilangan lebih banyak air setiap hari daripada yang diperkirakan sebelumnya, yakni rata-rata sebanyak 325 liter pada hari-hari dingin, dan rata-rata sebanyak 427 liter pada hari-hari yang panas.

Para peneliti juga menemukan bahwa kehilangan air pada hari-hari panas bertambah hingga sekitar 10% dari jumlah total air dalam tubuh gajah pada hari tertentu. Peneliti berpendapat, hasil studi ini dapat berimplikasi pada masa depan, karena gajah liar menghadapi suhu yang lebih tinggi, dan pembatasan air akibat pemanasan global. [Sariagri.id]

Shares: