KesehatanNews

RSUDZA Banda Aceh akui pesan Alkes buatan China

Humas Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Rahmadi, SKM, mengakui bahwa pihaknya telah memesan sejumlah alat kesehatan (alkes) yang merupakan produk dari China.
RSUDZA Banda Aceh akui pesan Alkes buatan China
Rahmadi, SKM, Humas RSUDZA Banda Aceh

POPULARITAS.COM – Humas Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Rahmadi, SKM, mengakui bahwa pihaknya telah memesan sejumlah alat kesehatan (alkes) yang merupakan produk dari China.

Hal tersebut disampaikannya menanggapi berita dipopularitas.com dengan judul RSDUZA Banda Aceh beli Alkes tangani Covid-19 produk China, tayang pada 1 September 2021 lalu.

Dalam keterangannya kepada popularitas.com, Sabtu (4/9/2021), Rahmadi menjelaskan, dari sejumlah Alkes yang dibeli pihaknya, terdapat merek-merek tertentu, dan tidak semua berasal dari pabrikan China.

“Memang ada yang buatan China, tapi tidak banyak,” ujarnya.

Proses pembalian Alkes dilakukan pihaknya melalui e-catalog, dan hal itu sudah melalui mekanisme dan aturan yang berlaku. Lagipula, sebutnya, dalam tahapan pengadaan alat kesehatan, rumah sakit sebelumnya akan berkordinasi dengan dokter spesialis, atau user yang akan menggunakan alat tersebut.

Diberitakan popularitas.com sebelumnya, RSUDZA Banda Aceh, telah melakukan pembelian Alkes buata China, seperti EKG, Defibrator, High Flow Nassal Canula, Tensimeter Digital, Saturasi Oksigen. Keselurahan alat tersebut akan dipergunakan bagi perawatan pasien Covid-19 di ruang Pinere.

“Iya kita akui ada pesanan buatan China, dan hal tersebut telah melalui tahapan konsultasi dengan user, atau dokter spesialis yang akan menggunakannya,” terang lagi.

Sebagai contoh, terdapat alkes produk China yang memiliki spesifikasi lebih unggul dibandingkan dengan produk lain, yakni soal daya tahan baterai. Alat itu memiliki fungsi untuk merawat pasien saat dalam perjalanan ke rumah sakit dan selama berada dalam ambulance.

“Nah alat produk China yang kita beli itu, kualitasnya lebih baik dibandingkan produk lainnya,” sebutnya.

Yang terpenting, terang Rahmadi, dalam setiap proses pengadaan  Alkes di rumah sakit, sebelum dibeli pihaknya akan melakukan review dengan dihadiri oleh dokter spesialis atau user yang nantinya akan menggunakannya. Karenanya, pertimbangan mereka yang akan menjadi keputusan rumah sakit untuk membeli semua Alkes yang dibutuhkan.

Prinsip kita, Sambung Rahmadi, setiap alat yang dibeli dapat digunakan, dan memiliki manfaat bagi masyarakat yang menggunakan jasa pelayanan di RSUDZA Banda Aceh.

Shares: