HeadlineNews

Refleksi 16 Tahun Tsunami Aceh Digelar Terbatas dan Secara Virtual

Refleksi 16 Tahun Tsunami Aceh Digelar Terbatas dan Secara Virtual
Suasana pelaksanaan refleksi 16 tahun tsunami Aceh.

POPULARITAS.COM – Refleksi 16 Tahun Tsunami Aceh diselenggarakan sesuai dengan Protokol Kesehatan (Protkes) masa pandemi Covid-19. Masyarakat dapat mengikuti seluruh rangkaian acaranya secara langsung, antara lain, melalui channel youtube Disbudpar Aceh,Sabtu (26/12/2020).

Peserta yang hadir di tempat pemusatan acara di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh sangat terbatas. Tetapi masyarakat dapat menyaksikan refleksi 16 tahun tsunami Aceh secara virtual melalui youtube Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh.

“Karena kondisi sedang pandemi, maka kita melaksanakan refleksi 16 tahun tsunami kali ini kita lakukan secara terbatas dan bisa disaksikan secara virtual,” kata Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dalam sambutannya.

Gubernur juga meminta kepada warga yang berada di rumah mengimbau agar dapat melakukan zikir, berdoa untuk merefleksi 16 tahun gempa dan tsunami yang pernah terjadi di Serambi Makah.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani—akrab mengaku, peringatan tsunami kali ini terpaksa digelar secara daring dan luring untuk menghindari kerumunan dan menangkal penularan virus corona.

Peserta yang diundang ke tempat penyelenggaraan acara refleksi 16 tahun tsunami, sangat dibatasi dan diatur jarak minimal satu meter di kiri-kanan dan muka-belakang.

Selain membatasi peserta yang hadir, lanjut SAG, rangkaian acara pun dibuat sangat minimalis. Usai acara zikir dan doa bersama langsung dilakukan pemutaran video ucapan selamat dari Forkopimda Aceh. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Ayat Suci Alquran dan Shalawat Badar.

Usai Shalawat Badar, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu Hymne Aceh, dan pemutaran video singkat sejarah tsunami Aceh. Santunan kepada anak-anak yatim diberikan secara simbolis setalah sambutan dan arahan dari Gubernur Aceh. Selanjutnya, refleksi tsunami diakhiri dengan tausiyah dan doa bersama.

Tausiyah refleksi 16 tahun tsunami Aceh akan disampaikan oleh Prof. Dr Fauzi Saleh, S.Ag, Lc, MA, Guru Besar pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Darussalam, Banda Aceh, menggantikan Syekh Ali Jaber yang saat ini dalam kondisi kurang sehat di Jakarta.

“Seluruh rangkaian acara refleksi 16 tahun tsunami kali ini disesuaikan dengan Protkes, yakni dikondisikan sesingkat mungkin namun tanpa mengurangi kehidmatan memperingati detik-detik bencana tsunami yang melanda Aceh 16 tahun silam,” tutur SAG.[]

Shares: