News

Rapid Test di Aceh Baru 5 Ribu Orang

Dosen Politeknik Lhokseumawe Reaktif Covid-19 Meninggal di Aceh Utara
Ilustrasi, Rapid test. (ist)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Proses menjaring warga Aceh yang terpapar virus corona atau Covid-19 dengan menggunakan alat rapid test belum selesai. Dari 30 ribu rapid test tersedia, baru sekitar 5 ribu yang digunakan.

Hal tersebut berdasarkan data rekapitulasi yang diterima Popularitas.com dari Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Sabtu, 30 Mei 2020 malam.

Berdasarkan hasil rekap tersebut, jumlah rapid test yang sudah dilakukan hingga 29 Mei 2020 berjumlah 5469 sampel. Jumlah ini dilakukan bertahap sejak 27 Maret 2020, baik di dinas kesehatan kabupaten/kota maupun rumah sakit di seluruh Aceh.

Dengan demikian, alat rapid test yang belum digunakan tersisa sekitar 24.531. Alat ini sudah tersedia dan disebar di sejumlah fasilitas kesehatan di Aceh, IDI wilayah Aceh, Rutan Kajhu Aceh Besar dan sejumlah tempat lainnya.

Dari 5469 sampel yang diuji menggunakan rapid test, hanya 38 sampel yang dinyatakan positif. Sedangkan 5392 sampel dinyatakan negatif, 19 invalid, dan 20 rusak.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Hanif mengatakan, proses rapid test akan terus dilakukan. Apalagi, Pemerintah Aceh masih mempunyai stok alat rapid test sebanyak 20 ribu lagi.

“Untuk rapid test kita lanjut terus karena stok masih banyak. Kita masih punya sekitar 20 ribu,” kata Hanif saat dikonfirmasi Minggu, 31 Mei 2020.

Hanif menjelasakan, rapid test tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat. Namun, ia tak merincikan bagaimana skemanya.

“Akan kita habiskan dalam waktu dekat. Sehingga total yang kita rapid 30 ribu,” pungkasnya.

Reporter: Muhammad Fadhil

Shares: