InsfrastrukturNews

Puting beliung rusak 13 rumah di Bener Meriah

uting beliung telah menerpa 13 rumah penduduk, termasuk satu rumah ibadah musholla mengalami rusak ringan hingga berat terjadi pada dua kampong (desa), yakni Wih Pesam dan Panteraya di Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah, Aceh.

BANDA ACEH (popularitas.com) : Puting beliung telah menerpa 13 rumah penduduk, termasuk satu rumah ibadah musholla mengalami rusak ringan hingga berat terjadi pada dua kampong (desa), yakni Wih Pesam dan Panteraya di Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah, Aceh.

“Kemarin (Sabtu, 9/2) sekitar pukul?17.15 WIB dari arah Selatan, secara tiba-tiba muncul puting beliung dan langsung menyambar belasan rumah warga,”?kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Minggu.

Ke-13 rumah rusak tersebut, rinciannya, 10 unit di antaranya mengalami rusak ringan, satu unit sedang, dan dua unit rumah berat termasuk Musholla Al-Fitrah yang terletak di Dusun Wih Bengi, Desa Wih Pesam.

ata Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyatakan, ada tujuh unit rumah rusak terdampak puting beliung di Desa Panteraya, seperti milik Sulaiman (54), dan?Sugeng (30), Jainal (40), Fery Putra (31), Adnan (40), Ridho (29), dan Sulaiman (37)?

Sedangkan, di Desa Wih Pesan terdapat lima rumah penduduk atas nama pemilik Armas (45),?Muhammad Nasir (55), Mahyudin (40), Sarpida Juri Putra (47), dan Sarifah (50).

“Umumnya mereka berprofesi sebagai petani dan pedagang dengan rata-rata atap rumah mereka rusak atau terbang terbawa angin,” ujarnya.

“Mulai pagi tadi mereka lakukan pembersihan, karena terkendala cuaca malam hari,” tegas Dadek.

Armas (45), menceritakan kronologis kejadian, bahwa dalam beberapa hari terakhir wilayah Bener Meriah mengalami cuaca yang cukup ekstrem?dan cenderung tidak menentu, seperti panas dan hujan.

Ia mencontohkan, sebelumnya cuaca di siang hari panas terik, sedangkan memasuki sore hari cuaca mulai mendung disertai hujan gerimis.

“Kemarin(Sabtu), pukul 17.10 WIB, kabut tebal diiringi hujan gerimis menyelimuti Wih Pesam. Kami sedang?berada di dalam rumah, sambil menonton televisi. Namun tiba-tiba terdengar suara senk rumah bergerak?dari arah belakang,” katanya.

“Selanjutnya angin kencang (puting beliung) menyambar tidak cuma rumah kami, tetapi rumah beberapa tetangga. Mayoritas merusak atap rumah yang terbuat dari konstruksi senk,” tandas Armas. (aceh.antaranews.com)

Shares: