News

Proteksi Ala Pijay Pertahankan Zona Tanpa Positif Covid-19

4 Jurnalis dan 1 OB Antara Positif Covid-19
vaksin corona. ©REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo

PIDIE JAYA (popularitas.com) – Penyebaran wabah Covid-19 semakin mengkhawatirkan di Provinsi Aceh. Dari 23 kabupaten kota, hanya tersisa dua daerah yang masih nihil positif virus mematikan itu. Yaitu Pidie Jaya dan Aceh Singkil.

Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya pun mulai mulai memperketat orang baru yang masukke daerah tersebut. Kalau pun ada tamu dari luar, diminta untuk segera melaporkan ke Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 untuk menjalani rapid test.

Wakil Bupati Pidie Jaya, Said Mulyadi menyebutkan, pihaknya akan meningkatkan upaya sosialisasi tentang bahaya virus corona. Sehingga mereka patuh terhadap protokol kesehatan.

Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya hingga sekarang belum mengizinkan segala bentuk kegiatan yang berkumpul banyak orang.

Untuk mempertahankan zona nihil pasien positif Covid-19 Said Mulyadi yang akrap disapa Waled menyampaikan, hal yang sangat diwanti-wanti masuk orang luar daerah ke daerah setempat.

“Yang paling harus dihindari masuknya orang dari luar, itu yang sangat harus dihindari,” ujar Waled.

Langkah lain yang telah ditempuh Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya, sebutnya, Proses Belajar Mengajar (PMB) baru diberlakukan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat. Sedangkan Sekolah Dasar (SD) hingga ke bawahnya belum dilaksanakan tatap muka.

“Bahkan di sekolah-sekolah juga diterapkan pembatasan-pembatasan yang harus dipatuhi para pelajar,” paparnya.

Seluruh perangkat gampong yang ada di Kabupaten Pidie Jaya, bahkan diintruksikan untuk dapat berperan aktif dalam pencehahan penyebaran Covid-19.

“Tetap ada surat-surat dari kita (Pemkab) kita arahkan untuk kegiatan-kegiatan pencegahan penyebaran Covid-19. Bahkan dalam rapat dengan kepala desa, kita intruksikan untuk mengontrol protokol kesehatan, guna mencegah Covid-19,” jelasnya.

Sementara akumulasi pasien positif Covid-19 dari 21 kabupaten kota di Aceh, sebanyak 433 orang, 17 orang meninggal dunia, 94 orang dinyatakan sudah sembuh. Sedangkan 322 pasien lainnya masih dalam perawatan di rumah sakit rujukan, baik provinsi maupun kabupaten-kota.

Melihat grafik penyebaran Covid-19 yang kian melejit tersebut, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie Jaya, Hasan Basri mendesak pemerintah kabupaten setempat, untuk meningkatkan penerapan protokol kesehatan dalam kehidupan masyarakat.

Sebagai daerah yang belum tersentuh paparan Covid-19, Pemerintah Pidie Jaya, dinilai perlu memperketat aturan, sebagai langkah pencegahan penyebaran virus mematikan itu mewabah ke Pidie Jaya.

Bahkan, Pemerintah Pidie Jaya didesak perlu mengeluarkan larangan penyelenggaran segala bentuk acara-acara yang dapat memicu berkumpul massa dalam jumlah yang besar.

“Kalau bisa, mohon diberi himbauan untuk tidak membuat acara, baik acara pesta perkawinan, maupun acara-acara khanduri lainnya, yang berpotensi ada keramaian,” kata Hasan Basri.

Pemerintah Pidie Jaya, melalui Tim Gugus COVID-19, perlu melakukan penyuluhan secara masif tentang pentingnya mengikuti protokol kesehatan yang harus ditaati masyarakat di tengah-tengah kepungan virus mematikan itu.

Bukan hanya itu saja, baik rumah makan maupun warung kopi serta pusat perbelanjaan lainnya, juga harus diberikan penyuluhan tentang perberlakukan protokol kesehatan.

Hal itu perlu segera dilakukan. Menurut Hasan, pihaknya selama ini melihat, pemerintah daerah masih kurang dalam melakukan penyuluhan.

“Karena kita telah menganggarkan anggaran penyuluhan kepada masyarakat,  anggaran itu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam penyuluhan hindari kerumunan dengan didampingi aparat penegak  yang terlibat di dalam tim Gugus, untuk sama-sama memberikan penyuluhan ke masyarakat,” jelasnya.

Dia berharap, tindakkan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Pidie Jaya, harus ditingkatkan guna mencegah wabah mematikan itu meledak di daerah setempat.

“Kalau tidak ditingkatkan, berarti tinggal menunggu saatnya di Pidie Jaya, juga akan terpapar Covid-19,” tutupnya.[acl]

Reporter: Nurzahri

Shares: