News

Produk UMKM Aceh jajaki pasar Australia

Grup Peduli UMKM Aceh jajaki pasar Australia. Upaya itu ditandai dengan pengiriman sejumlah contoh barang atau sample ke negara berjuluk negeri kanguru tersebut.
Produk UMKM Aceh jajaki pasar Australia
Kordinator Grup Peduli UMKM wilayah Aceh, Erika Mulyani, saat mengirimkan contoh produk UMKM Aceh di kantor Pos Banda Aceh, Selasa (26/10/2021). FOTO : Ist

POPULARITAS.COM – Grup Peduli UMKM Aceh jajaki pasar Australia. Upaya itu ditandai dengan pengiriman sejumlah contoh barang atau sample ke negara berjuluk negeri kanguru tersebut.

Kordintor Peduli UMKM Aceh, Erika Mulyani, dalam keterangan tertulisnya kepada popularitas.com, Selasa (26/10/2021) menerangkan, untuk tahap penjajakan, pihaknya telah mengirimkan sejumlah produk UMKM Aceh yang memiliki prospek pasar di negara itu.

Beberapa contoh barang produk UMKM Aceh yang dikirimkan pihaknya, diantaranya, kerupuk melinjo merek Dua Rempong, bumbu masakan Ida Harli, Aneka Sambal Mr Phep, aneka kerupuk tiram Kiboy Foof, kopi kunyit Aslam, dan kerupuk kentang Kak Coet, serta Keumamah Kriuk.

“Untuk tahap pertama ini, kita kirim contoh barang dulu kesana,” terang Ika, karib Erika Mulyani disapa.

Dijelaskannya lagi, Grup Peduli UMKM, merupakan wadah tempat berkumpulnya para pelaku usaha kecil mikro dan menengah dari berbagai provinsi di Indonesia. Saat ini, kordinator nasionalnya adalah Zara Zettira yang saat ini bermukim di Australia.

Nah, upaya kita dengan mengirimkan contoh produk, selain dimaksudkan untuk penjajakan pasar luar negeri, hal itu juga sebagai pembelajaran kedepannya untuk mengidentifikasi aspek apa saja yang harus dipenuhi dalam standar produk dapat diterima di pasar manca negara, tambah perempuan cantik yang memiliki sejumlah unit usaha itu.

Dalam kesempatan itu, Ika juga menyampaikan pentingnya perhatian Pemerintah Aceh dalam dukungan terhadap produk UMKM Aceh. Sebab, katanya lagi, secara kualitas produk, kemasan, serta hal lainnya, hasil produksi pengusaha kecil di daerah ini sangat baik, dan tidak kalah dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh provinsi lain.

Hanya saja, terang Ika, yang juga merupakan Ketua Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) Aceh itu,  kendala utama yang dihadapai oleh pengusaha UMKM di daerah ini adalah akses pemasaran, serta pemahaman pelaku usaha untuk bisa memiliki jejaring hingga ke pasar internasional.

Disamping itu juga, tukasnya, penting dilakukan pemberian subsidi biaya pengiriman terhadap produk UMKM yang dihasilkan oleh pengusaha kecil di Aceh. Sebab, dengan mempertimbangkan ongkos kirim ke pasar luar negeri yang relatif mahal, tentu guna pemberian subsidi ongkos kirim penting dilakukan pemerintah.

Dirinya mengaku pernah mendengar adanya MoU antara PT Pos Indonesia dan Pemerintah Aceh guna pemberian subsidi untuk pengiriman produk UMKM di daerah ini. Namun hal tersebut, sepertinya terkendala. “Kita belum tau apa kendalanya. Semoga kedepan hal itu dapat terwujud,” ujar Ika kemudian.

Editor : Hendro Saky

Shares: