Editorial

Prabowo Menang Mutlak, Mualem Kalah Telak

Prabowo-Mualem (foto waspadaaceh.com)

PERHELATAN Pemilu 2019 yang dilangsungkan pada 17 April lalu, adalah pemilihan pertama kali yang menggabungkan pemilihan umum legislatif dan pemilihan umum presiden dalam waktu bersamaan. Tak pelak, bila kemudian pemilu kali ini sangat menguras energi, baik para konstestan partai, maupun tim dalam partai pendukung calon presiden.

Beberapa hari setelah pencoblosan, bayang-bayang kemenangan calon presiden Prabowo Subianto dan wakilnya Sandiaga Uno di provinsi Aceh, semakin memperlebar jarak perolehan suara dengan rivalnya presiden petahana, Joko Widodo dan pasangannya Makruf Amin.

Walau dalam hasil Sistem Penghitungan atau Situng milik Komisi Pemilihan Umum yang secara nasional masih mengunggulkan Joko Widodo, namun secara provinsi, Prabowo menang besar di wilayah berjuluk serambi Mekkah ini.

Perolehan suara Prabowo Subianto di Aceh terbilang fantastis yakni 83 persen, jauh mengungguli capres nomor urut 01, Joko Widodo yang hanya meraup suara tidak kurang 16 persen.

Kemenangan besar Prabowo Subianto di Aceh, tidak luput dari dukungan besar Muzakir Manaf selaku Ketua Umum Partai Aceh (PA) di provinsi ini. Bahkan, sudah sejak pemilu 2014 mantan Panglima GAM tersebut, loyal dalam mendukung Prabowo.

Dukungan yang diberikan Mualem, sapaan karib Muzakir Manaf untuk memenangkan Prabowo Subianto patut diapresiasi.  Dukungan masyarakat baik di kota mapun di pelosok desa diberikan kepada capres tersebut. Sayangnya, kegigihan untuk memenangkan Prabowo-Sandi tidak sebanding dengan perolehan suara Parta Aceh yang dipimpinnya.

Kemenangan besar yang diperoleh Prabowo di Aceh justru berbalik dengan perolehan suara Partai Aceh pada pileg 2019 ini. Ya, partai lokal ini diprediksi hanya meraup 18 kursi di parlemen Aceh. Bagi PA, perolehan 18 kursi di DPR Aceh tentu jauh di luar ekspektasi partai tersebut.

Sebab, jika mengacu pada pileg 2014 lalu, Partai Aceh masih berhasil meraup 29 kursi walau menurun dari pileg 2009 yakni 33 kursi.  Menghitung perolehan pileg tahun ini, menggambarkan dalam kurun waktu 10 tahun, Partai Aceh telah mengalami kemunduran dalam perolehan suara rakyat. Dalam tempo waktu tersebut, partai ini telah kehilangan 15 kursi parlemen, jika mengacu pada 33 kursi yang diperolehnya pada pileg 2009 silam.

Berdasarkan matematika perolehan jumlah kursi di DPR Aceh, kepemimpinan Mualem di Partai Aceh pada pileg 2019 kali ini mengalami kemunduran, Mualem kalah telak walau atas dukungan penuh dirinya, Prabowo unggul mutlak di Aceh. (RED)

Shares: