HukumNews

Polda Aceh selidiki dugaan human trafficking pada Rohingya

Kepolisian Daerah (Polda) Aceh sedang melakukan penyelidikan terkait kedatangan etnis Rohingya ke provinsi paling barat Indonesia itu. Polda Aceh sedang mendalami apakah di balik ini ada human trafficking.
Terimakasih Irjen Pol Ahmad Haydar
Kapolda Aceh, Irjen Pol Ahmad Haydar (ist)

POPULARITAS.COM – Kepolisian Daerah (Polda) Aceh sedang melakukan penyelidikan terkait kedatangan etnis Rohingya ke provinsi paling barat Indonesia itu. Polda Aceh sedang mendalami apakah di balik ini ada human trafficking.

“Kita tengah melakukan penyelidikan apakah di balik ini ada human trafficking,” kata Kapolda Aceh, Irjen Pol Ahmad Haydar saat konferensi pers akhir tahun di mapolda setempat, Jumat (31/12/2021) sore.

Haydar menerangkan bahwa di beberapa kasus, kedatangan etnis Rohingya ke Indonesia dan Aceh khususnya ada kaitan dengan human trafficking. Bahkan, perkara ini melibatkan orang Indonesia.

“Karena di beberapa kejadian, mereka itu modus. Jadi kadang-kadang ada orang kita bermain di situ, tapi ini kita dalam penyelidikan,” jelas Haydar.

Dia menyebutkan, saat etnis Rohingya terpantau di sekitar perairan Bireuen beberapa waktu lalu, Polda Aceh beserta stakeholder ikut memberikan bantuan kepada mereka, seperti obat-obatan, BBM dan teknisi, agar mereka melanjutkan perjalanan.

“Di samping kita berikan makan, berikan obat-obatan, kita berikan dia BBM, teknisi, kita juga melakukan penyelidikan apakah di balik ini ada human trafficking,” tutur Haydar.

Sebelumnya, sebanyak 120 warga etnis Rohingya yang sudah terombang-ambing selama beberapa hari di tengah laut Aceh, akhirnya dievakuasi ke daratan melalui Pelabuhan Asean, Kreueng Geukeuh, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (30/12/2021) malam.

Protection Associate of UNHCR Oktina mengapresiasi Pemerintah Indonesia dan daerah yang telah menarik kapal motor berisikan pengungsi etnis Rohingya tersebut ke daratan daerah “Tanah Rencong” itu.

“Jadi memang yang harus kita pikirkan sekarang adalah keselamatan jiwa mereka karena sudah lama terombang-ambing di lautan,” kata dia, dikutip dari Antara, Jumat (31/12/2021.

Kapal yang mengangkut warga etnis Rohingya itu mengalami kerusakan, sehingga berlabuh di Pelabuhan Asean, Kreung Gekeuh sekitar pukul 23.58 WIB, dengan cara ditarik oleh KRI Parang-647 milik TNI Angkatan Laut dari laut lepas.

Saat mendarat, para pengungsi yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan, karena diguyur hujan.

Setelah turun dari kapal, mereka langsung mengikuti serangkaian pemeriksaan kesehatan guna mengantisipasi penyebaran COVID-19, sebelum dievakuasi ke tempat penampungan sementara.

“Informasi awal masih sekitar 120 orang, nanti kita akan lihat dan akan kembali melakukan penghitungan ulang seperti biasanya,” kata dia.

Shares: