News

Polda Aceh Belum Temukan Ada Kelompok ISIS Aceh

Polda Aceh Belum Temukan Ada Kelompok ISIS Aceh
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy memperlihatkan barang bukti yang diamankan dari terduga teroris dalam konferensi pers di Mapolda setempat, Sabtu (23/1/2021). (Muhammad Fadhil/popularitas.com)

POPULARITAS.COM – Kepolisian Daerah (Polda) Aceh menyebutkan bahwa pihaknya belum menemukan adanya kelompok Islamic State of Iraq dan Syria (ISIS) di provinsi paling barat Indonesia itu.

“Mereka (lima terduga teroris ditangkap di Aceh) berafiliasi ke ISIS. Densus 88 masih pendalaman, sementara belum ditemukan ada ISIS Aceh,” ujar Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy saat dikonfirmasi, Senin (25/1/2021).

Winardy menuturkan, dari hasil pemeriksaan, kelima terduga teroris itu merupakan termasuk kelompok yang terlibat dalam bom di Mapolresta Medan.

“Mereka termasuk kelompok JAD,” sebut Winardy.

Dalam kesempatan itu, Winardy mengimbau masyarakat Aceh harus peka terhadap lingkungan sekitarnya. Masyarakat juga diminta mengikuti anjuran pemerintah yang telah diatur dalam undang-undang.

“Masyarakat harus memilah setiap ajakan jangan sampai terjadi radikalisme dan intoleransi. Terakhir, masyarakat harus menghormati keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan karena Indonesia itu Bhineka Tunggal Ika,” ucapnya.

Sebelumnya, tim Densus 88 Anti Teror menangkap 5 terduga teroris di lokasi dan waktu berbeda. Rinciannya adalah 2 orang ditangkap di Blang Bintang, Aceh Besar pada Rabu (20/1/2021) sekira pukul 19.45 WIB.

Kemudian pada Kamis (21/1/2021) sekira pukul 10.00 WIB, Densus 88 juga mengamankan 1 terduga teroris di Simpang 7 Ulee Kareng Ulee Kareng, Banda Aceh dan pada malam harinya mengamankan 2 terduga teroris di Kota Langsa.

Pengamat Terorisme dari Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe, Al Chaidar mengklaim terduga teroris yang ditangkap itu merupakan jaringan ISIS Aceh pimpinan Aulia.

“Sebenarnya mereka enggak mau disebut sebagai JAD Aceh, mereka ingin disebut sebagai ISIS Aceh, jadi agak unik memang, hubungannya dengan Firqoh Abu Hamzah di Medan, yang daerah Sibolga,” kata Al Chaidar saat dikonfirmasi, Jumat (22/1/2021) malam.

Jaringan tersebut, kata Al Chaidar, sudah ada sejak 2016 silam. Mereka juga memiliki puluhan anggotanya dan ketahuan saat melaksanaan kegiatan militer di Gunung Salak Aceh atau perbatasan Aceh Utara-Bener Meriah pada 2018 silam.

“Ini jaringan Aulia yang memang dulu pada 2018 pernah ditangkap di sekitar daerah Bener Meriah dan kemudian diketahui ada persebarannya di sekitar Aceh Besar dan Aceh Timur. Bagian Aceh lainnya belum ada,” ujar Al Chaidar.

Editor: dani

Shares: