News

PMSP Covid-19 Aceh: Pageu Gampong Solusi Antisipasi Warga Luar Masuk Aceh

Warga yang akan masuk ke Desa Lambung, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh disemprot cairan disinfektan, Senin (30/3). (Foto: Antara)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Posko Masyarakat Sipil Peduli Covid-19 menilai, Pemerintah Aceh masih lambat dalam proses pencegahan virus corona. Sehingga berdampak pada meluasnya sebaran penderita virus yang berasal dari China tersebut.

Kordinator Posko, Agusta Muchtar, mengatakan untuk membantu kinerja pemerintah, seluruh komponen masyarakat harus bekerja sama dan saling mendukung, agar dampak virus ini tidak terus meluas dan penyebaran wabahnya akan cepat tuntas.

Untuk itu, pihaknya membei rekomendasi diantaranya, mendorong pemerintah Kabupaten/Kota untuk lebih proaktif, dalam penanganan masuknya warga Aceh dari Malaysia. Kepada aparat Gampong, kata dia untuk mebentuk pageu Gampong, dan melibatkan aparat TNI dan Polri untuk mengatisipasi warga yang masuk ke Aceh.

“Pemerintah Kabupaten Kota harus mempersiapkat tempat untuk karantina, serta membuka dapur umum. Menghimbau kepada seluruh relawan yang ada di Posko Masyarakat Sipil untuk selalu koordinasi dengan gusus tugas Cocid 19 di tiap Kabupaten/Kota,” kata Agusta melalui pesan tertulisnya, Rabu, 1 April 2020.

Untuk gampong, kata dia yang sudah melakukan karantina mandiri agar terus di pantau untuk mengatisipasi ketersediaan pangan kepada masyarakat. Dan diharap kepada masyarakat untuk melakukan subsidi silang dari tingkat lorong sampai tingkat gampong.

Selain itu, pihaknya meminta Pemerintah agar menhentikan jalur penerbangan komersil ke Aceh kecuali untuk suplai logistik dan keperluan medis. “Perketat pemeriksaan di perbatasan,  keluar masuk melalui jalur darat dengan sumatera utara,” ucapnya.

Selain itu, posko masyarakat sipil di seluruh Kabupaten/Kota untuk melakukan advokasi, khususnya pendataan terhadap masyarakat Aceh yang bekerja di Malaysia dengan melibatkan aparat Gampong.

“Karena aparat gampong lebih mengetahui siapa saja warganya yang bekerja di malaysia. Hal ini sebagai upaya untuk mendapatkan data akurat dan sebagai antisipasi kalau suatu waktu akan dilakukan penyaluran logistik kepada mareka,” ucapnya. (RIL)

Shares: