InsfrastrukturNews

PLN: Listrik di Aceh Terpenuhi 2018

POPULARITAS.COM – PT PLN (Persero) Wilayah Aceh menargetkan, jaringan listrik hingga pedalaman dari total 6.474 desa tersebar di 23 kabupaten/kota di provinsi paling Utara di Sumatera itu akan terpenuhi tahun ini.

“Kini tinggal 12 desa lagi, belum dapatkan aliran listrik. Lokasi desa itu, kebanyakan berada di daerah pedalaman,” terang General Manager PLN Wilayah Aceh Jefri Rosiadi di Kutacane, Jumat (26/1/2018) seperti dilansir Antara.

Pihaknya memastikan hingga akhir tahun ini semua desa di Provinsi Aceh sudah teraliri arus listrik seperti Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Simeulue, Kabupaten Aceh Singkil, dan daerah lainnya.

Dengan begadalahanjutnya, diharapkan para investor baik dari dalam maupun luar negeri bisa datang untuk menanamkan investasi di Aceh, karena kebutuhan akan energi listrik kini telah tersedia hingga tingkat desa.

Berdasarkan data PT PLN Wilayah Aceh menyebut, rasio elektrifikasi atau kesediaan listrik hingga kini sebesar 97,07 persen, dan wilayah untuk di desa atau desa yang telah berlistrik memiliki angka sebesar 99 persen.

“Yang belum itu seperti di Aceh Timur ada lima sampai enam desa, Simeulue terdapat dua desa, kemudian sisanya ada di Aceh Singkil, dan beberapa daerah lain. Kebetulan saya tidak hafal semua, ya,” terang Jefri.

Gubernur Aceh Irwandi Yusuf sehari sebelumnya ketika meresmikan program listrik pedesaan di Desa Naga Timbul, Kecamatan Lauser, Aceh Tenggara, menyatakan, salah satu dari total 14 program unggulan Pemerintah Aceh adalah Aceh Energi.

Irwandi menjelaskan, Aceh Energi yaitu pemenuhan kebutuhan energi listrik bagi seluruh rakyat Aceh dan dunia industri di Aceh yang berasal dari energi bersih terbarukan.

“Salah satu upaya Pemerintah Aceh demi memenuhi kebutuhan listrik adalah mencari investor di sektor energi, dan mendorong kinerja PLN dalam rangka menyediakan fasilitas listrik bagi seluruh rakyat Aceh,” katanya.

Apalagi, Gubernur Irwandi mengatakan, mengingat pertumbuhan masyarakat di Aceh yang cukup tinggi disertai dengan aktivitas perekonomian yang semakin meningkat, sehingga mengharuskan untuk menambah ketersediaan energi listrik.

“Niscaya ruang gerak kita pasti terbatas. Investasi juga tidak bisa masuk, sebab dalam menjalankan gerak usaha, kebutuhan listrik adalah hal mutlak,” kata Irwandi.[acl]

Shares: