News

PKS mulai lirik tokoh dengan elektabilitas tinggi untuk Pilpres 2024

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai melirik sejumlah tokoh dengan kepemilikan elektabilitas tinggi untuk bisa diusung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, antara lain, Erick Thohir, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Tiga tokoh yang masuk dalam burda kandidat Capres 2024 yakni, Ganjar Pranowo, Erick Thohir dan Anies Baswedan.ANTARA/HO-Antara Foto

POPULARITAS.COM – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai melirik sejumlah tokoh dengan kepemilikan elektabilitas tinggi untuk bisa diusung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, antara lain, Erick Thohir, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

“Pada waktunya PKS akan melakukan pendekatan terhadap para calon potensial yang akan maju dalam Pilpres 2024,” kata Sekretaris Jenderal DPP PKS, Aboe Bakar Alhabsyi, dalam keterangan tertulis terkait Rakernas 2022, dikutip dari Antara, Selasa (1/2/2022).

Rakernas PKS digelar di sebuah hotel Jakarta, mulai Senin (31/1/2022) hingga Rabu (2/2/2022).

Menurut dia, pihaknya akan pendekatan dari sekarang, dengan mencermati semua nama calon-calon yang muncul bagus hasil berbagai survei dan akan dilihat potensi dukungannya.

“Apakah Ganjar Pranowo, Erick Thohir, Anies Baswedan dan lain sebagainya,” ujar Aboe Bakar Alhabsyi.

Anggota Komisi III DPR RI ini menegaskan, pihaknya siap berkoalisi dengan partai politik manapun baik partai nasionalis maupun partai religius dalam Pilpres 2024.

“PKS siap bekerja sama kepada partai nasionalis maupun religius. Masih ada waktu 1 tahun 8 bulan untuk meningkatkan elektabilitas partai dan mendekati calon-calon pemimpin yang cukup menonjol,” tegasnya.

Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, mengatakan, dalam Rakernas kali ini PKS belum menentukan figur yang akan diusung di Pilpres nanti.

Pihaknya terus melakukan persiapan memenangkan Pemilu dan Pilkada 2024 dengan menaati setiap tahapan dan jadwal yang sudah ditetapkan.

“Sesuai hasil rapat Komisi II DPR dengan KPU dan Bawaslu beberapa waktu lalu, jadwal ini sudah disepakati. Kita ikut serta dalam apa yang sudah disepakati oleh lembaga-lembaga negara yang mengurus Pemilu,” kata Ahmad Syaikhu.

Shares: