Headline

Pimum Popularitas Nyaris Kena Tipu Orang Mengatasnamakan Dirut RSUZA

Ilustrasi telfon gelap

BANDA ACEH (popularitas.com) –  Permintaan uang mengatasnamakan pejabat penting kian marak di Banda Aceh. Setelah sebelumnya nomor handphone Kajati Aceh Irdam dibajak, kini giliran nomor Direktur RSUZA Banda Aceh, dr Azharuddin yang dicatut.

Lucunya, calon korban oleh penipu mengatasnamakan dr Azharuddin pada Senin 20 Maret 2019 tersebut, yakni Pimpinan Umum (Pimum) Popularitas.com, Hendro Saky. Popularitas.com merupakan sebuah media online di Banda Aceh yang berkantor di kawasan Lampineung, Kota Banda Aceh (media yang Anda baca ini).

Awalnya Hendro Saky menerima pesan whatsapp dari sang penipu. Pelaku menanyakan posisi sang Pimum. “Lagi dimana?” tanya pelaku. Karena melihat yang bertanya tersebut dr Azharuddin, Hendro lantas menjawab keberadaannya dengan jujur.

Percakapan whatsaap penipu dengan Pimum Popularitas.com

“Di Jalan Teuku Umar pak. Taraweh di Mahad jam 01.30 mulai. Sholat isa di sini dulu,” jawab Hendro. Lantas penipu mengatakan “Mau minta tolong dulu kalau bisa”.  “Tolong apa?” tanya Hendro lagi.

Dengan sigap penipu dengan foto DP Whatsapp mirip dr Azhar langsung menjawab. “Punya saldo di ATM bisa saya pinjam dulu soalnya ada yang mau saya transferkan tapi ATM saya limir transfer hari ini..besok pagi saya ganti,” rincinya.

Hendro mengatakan”Ok pak”. Penipu kemudian mengirim nomor rekening tempat pengiriman uang yakni Rek Cimb Niaga nomor 705525308700 atas nama Yohanes Dewi. “Ok pak” jawab Hendro lagi, lalu pelaku kembali mengatakan “kalau sudah transfer kirim foto buktinya”.

Menurut Hendro, awalnya ia tidak menaruh curiga bahwa orang yang meminta pinjaman tersebut adalah penipu. Namun, dalam hatinya sungguh tidak mungkin seorang Dirut RSUZA meminta pinjam uang senilai Rp 10 juta kepadanya.

Baca: Waspada! Nomor HP Kajati Aceh Irdam Dibajak, Pelaku Minta-Minta Uang

“Dalam fikiran saya, awalnya iya pak Azhar. Namun setelah teringat pembajakan nomor hp pak Kajati Aceh Irdam, baru saya sedikit khawatir. Saya kemudian menghubungi pak Azharuddin, ternyata beliau juga heran dan berpesan jangan layani, itu penipuan,” ujar Hendro menirukan ucapan dr Azhar.

Hendro berpesan kepada masyarakat agar tidak cepat melayani permintaan-permintaan seperti yang ia alami tersebut. Sejatinya, jika menerima pesan-pesan permintaan transfer uang terlebih dahulu menghubungi langsung orang yang bersangkutan atau nomor hp nama yang dicatut oleh pelaku. (RED)

Shares: