News

Pimpinan Hamas Surati Jokowi Minta Dukungan Tekan Israel

Kepuasan milenial terhadap Pemerintahan Jokowi capai 80,9 persen
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato untuk ditayangkan dalam Sidang Majelis Umum ke-75 PBB secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu 23 September 2020. Dalam pidatonya Presiden Joko Widodo mengajak pemimpin dunia untuk bersatu dan bekerja sama dalam menghadapi pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/HO/Setpres-Lukas

POPULARITAS.COM – Pemimpin kelompok Hamas, Ismail Haniyeh, mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), meminta supaya RI menggalang dukungan dari negara-negara mayoritas Muslim untuk menentang serangan Israel ke Jalur Gaza dan Tepi Barat, Palestina.

“Kami mengajak Anda untuk segera bertindak dan menggalang dukungan dari negara Arab, Muslim dan dunia dan menyatakan sikap secara jelas dan tegas meminta penjajah Israel segera menghentikan serangan dan teror terhadap Jalur Gaza yang dikepung,” demikian isi surat Haniyeh kepada Jokowi, Kamis (20/5/2021).

Haniyeh juga meminta Jokowi menekan Israel supaya berhenti melakukan pelanggaran dan kekerasan di Yerusalem serta seluruh penduduknya. Bentuk pelanggaran Israel itu antara lain mendirikan pemukiman ilegal, memaksa menggusur penduduk Palestina yang bermukim di kawasan Sheikh Jarrah, dan tindakan diskriminasi rasial.

Selain itu, Haniyeh juga meminta Jokowi mendesak Israel segera angkat kaki dari kompleks Masjid Al-Aqsa yang disucikan dan tidak melanggar hak kaum Muslim yang hendak beribadah di sana.

Dalam penutupnya, Haniyeh mendoakan Jokowi dan berharap ada perkembangan sikap yang diambil Indonesia terkait hal itu.

Sampai berita ini dibuat belum ada tanggapan dari Istana Kepresidenan terkait surat dari Haniyeh itu.

Jumlah penduduk Jalur Gaza, Palestina, yang tewas akibat serangan Israel sampai saat ini mencapai 228 orang, diantaranya ada 64 anak-anak dan 38 perempuan. Sedangkan korban luka mencapai 1.620 orang.

Selain itu, jumlah korban meninggal dalam bentrokan antara aparat Israel dan penduduk Palestina di Tepi Barat sampai saat ini mencapai 28 jiwa, termasuk empat anak-anak.

Sedangkan jumlah korban meninggal di pihak Israel akibat serangan roket milisi Palestina dari Jalur Gaza mencapai 12 orang.

Peperangan antara Israel dan Hamas meletus pada 10 Mei, beberapa hari sebelum Idulfitri. Alasan Hamas menggelar serangan roket adalah membalas sikap aparat keamanan Israel yang menghalangi dan menyerang warga Palestina yang tengah beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

Hamas juga beralasan serangan itu untuk membalas sikap pemukim ilegal Israel yang hendak mengusir para penduduk Palestina yang menetap di kawasan Sheikh Jarrah, sebelah timur Yerusalem.

Sedangkan Israel menyatakan membalas serangan Hamas dan berupaya melindungi penduduknya dari teror.

Sumber: CNN

Shares: