News

Pijay Data Warga Terdampak Pemberlakuan Jam Malam

Pijay Data Warga Terdampak Pemberlakuan Jam Malam
Wakil Bupati Kabupaten Pidie Jaya, Said Mulyadi

PIDIE JAYA (popularitas.com) – Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya (Pijay) tengah mendata warga miskin yang berdampak terhadap pemberlakukan jam malam di Aceh. Terutama bagi warga yang mencari nafkah pada malam hari.

“Saat ini kita sedang mendata masyarakat-masyarakat yang berdampak langsung dari jam malam itu, baik tukang jualan maupun RBT (ojek) malam hari,” kata Wakil Bupati Pijay, Said Mulyadi, Kamis (2/4/2020).

Katanya, pemerintah akan menyiapkan anggaran untuk membantu mereka yang berdampak langsung. Sehingga dapat sedikit membantu mereka akibat tidak lagi dapat beraktivitas pada malam hari.

Menurut Mulyadi, pemerintah sekarang terus melakukan pendataan guna mengidentifikasi jumlah masyarakat yang bekerja malam hari. Termasuk sedang dibahas besaran bantuan yang akan disalurkan pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.

“Setelah mendapat data lengkap, kita akan mencari celah sumber dana untuk membantu yang berdampak itu,” sebut Waled, sapaan akrap Wakil Bupati Pijay.

Ia berjanji dalam dekat ini akan selesai, kemudian akan membahas sumber anggaran yang akan diambil. Apakah dari dana desa, dana APBK ataupun DAK. “Kita akan melihat regulasi mana yang dimungkinkan untuk itu. Yang pastinya tetap harus kita pikirkan,” jelas Waled.

Waled menyebutkan, guna mendukung pencegahan penyebaran COVID-19, Pemerintah Pijay akan memangkas dana perjalanan dinas serta beberapa sumber lainnya yang dianggap tidak urgent.

“Jangankan dana perjalanan dinas, dana lain kalau dibutuhkan tetap akan kita alihkan tidak ada persoalan dalam itu,” sebutnya.

Sekarang pemerintah Pijay sudah menganggarkan dana untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 6,4 miliar. Namun bila ada kebutuhan mendesak lainnya, pihaknya juga mencoba mencari mata anggaran lainnya untuk menutupi kekurangan.

“Tapi ini kalau memang dibutuhkan kita perbesar dipemberdayaan atau kita perbesar dibantuan keuangan untuk bantuan masyarakat dengan sendirinya dana-dana pisik itu harus kita kurangi,” ungkapnya.

Pemerintah Pijay juga sudah mempersiapkan gedung Tahir Foundation dan Chik Pantee Geulima untuk tempat karantina Orang Dalam Pengawasan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Sekarang petugas sedang melakukan pembersihan dan perbaikan kedua gedung tersebut.

“Beberapa hari ke depan ruangan itu akan rampung dikerjakan dan siap dipergunakan sebagai tempat mengisolasi PDP virus corona,” jelasnya.[acl]

Reporter: Nurzahri

Shares: