EkonomiNews

PHRI Sebut Okupansi Hotel di Aceh Hanya 30 Persen

Cara isolasi mandiri ketika terpapar covid-19 
Ilustrasi, Petugas layanan kamar menggunakan pakaian APD lengkap saat menyemprotkan cairan disinfektan di sebuah kamar di Hotel Pangeran Beach, Padang, Sumatera Barat, Jumat (25/9/2020). Data Gugus Tugas COVID-19 Sumatera Barat menyebutkan sebanyak 23 orang karyawan hotel tersebut terkonfirmasi positif COVID-19 setelah dilakukan tes swab berkala dan sudah menjalani isolasi mandiri, namun demikian hotel itu tetap beroperasional dengan memberlakukan protokol kesehatan. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/wsj.

POPULARITAS.COM – Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Aceh, Yusri mengatakan, tingkat okupansi hotel di Aceh baru sekitar 25-30 persen. Sementara tingkat hunian masih meningkat sekitar 7 persen.

“Ada peningkatan di bulan ini, bulan 9 ada beberapa kegiatan. Persentasenya enggak banyak 5-7 persen, dan kalau bulan sebelumnya belum ada peningkatan,” kata Yusri, Kamis (23/9/2021).

Selama zona merah di berbagai daerah di Aceh juga ikut menekan angka hunian hotel. Peningkatan ini, kata dia apakah dia isolasi mandiri atau ada juga pengaruh orang yang pesta. Sehingga tamu datang bertambah.

“Tapi prinsipnya masih dominan tamu Aceh lah yang datang,” ucapnya.

Sementara untuk tamu yang menginap dikalangan wisatawan mancanegara belum ada. Apalagi status PPKM dan adanya aturan larangan WNA yang masuk ke Indonesia.

Hanya saja, kata dia penerbangan kembali dibuka meskipun hanya di daerah Jawa dan Bali.

Disamping itu, Yusri mengatakan semua Hotel di Aceh sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat terhadap tamu yang menginap atau yang hendak bikin acara.

“Dominan hotel di Aceh sudah menerapkan protokol kesehatan untuk tamu,” katanya.

Shares: