News

Peunayong, salah satu bukti kerukunan antar umat beragama di Aceh

Wilayah Peunayong menjadi salah satu bukti kerukunan antar umat beragama, Peunayong berasal dari kata “peumayong” yang berarti tempat berteduh, dan sejak dulu menjadi pusat perdagangan lintas suku dan agama.
Dialog interaktif bertema “Moderasi Beragama Harmoni Nusantara” yang disiarkan programa 1 dan kanal youtube RRI Banda Aceh, Kamis (31/3/2022). (Ist)

POPULARITAS.COM – Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Syahrizal Abbas memastikan, keharmonisan antar umat beragama di Aceh, sudah terjalin sejak masa kesultanan, dan sampai dengan saat ini tidak ada tindakan yang masuk kategori intoleransi.

Wilayah Peunayong menjadi salah satu bukti kerukunan antar umat beragama, Peunayong berasal dari kata “peumayong” yang berarti tempat berteduh, dan sejak dulu menjadi pusat perdagangan lintas suku dan agama.

Hal tersebut dibenarkan oleh Tokoh Kristiani yang sudah berdomisili di Kota Banda Aceh selama 42 tahun, Eliuddin Gea. Menurutnya, sangat nyaman menetap di provinsi berjulukan Serambi Mekkah.

Bahkan menurutnya tidak sedikit penganut non muslim yang lebih memilih menjalani hukuman cambuk dengan sukarela, dibanding hukum nasional berupa kurungan penjara.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Banda Aceh, Abd. Syukur, merincikan, penduduk Banda Aceh yang mencapai 274 ribu jiwa tersebar di 9 kecamatan, menganut agama, Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha, dipastikan hidup rukun dan tidak ada persoalan antar umat beragama.

Pernyataan ini disampaikan dalam dialog interaktif bertema “Moderasi Beragama Harmoni Nusantara” yang disiarkan programa 1 dan kanal youtube RRI Banda Aceh, Kamis (31/3/2022).

Dialog dilaksanakan satu jam sebelum  program nasional Beranda Nusantara Moderasi Beragama yang disiarkan RRI se Indonesia, pukul 10.00 Wib langsung dari Auditorium Yusuf Ronodipuro RRI Jakarta.

Shares: