EkonomiNews

Petani di Bener Meriah Keluhkan Harga Sayur Kol yang Anjlok

Petani sayur kol saat memanen. (Foto: ayobandung)

BENER MERIAH (popularitas.com) – Petani sayuran kol di Kabupaten Bener Meriah mengeluhkan anjloknya harga jual komoditas itu sejak beberapa bulan terkahir, yang mencapai harga terendah Rp700 per kilogram.

Petani di Kampung (desa) Bale Atu Kecamatan Bukit Bener Meriah Yandi mengatakan bahwa seluruh petani kol di daerah tersebut merugi karena hasil panen petani, yang kemudian dijual tidak sepadan dengan modal yang dikeluarkan saat proses tanam.

“Kalau Rp700 per kilogram modal pun enggak balik. Minimal itu Rp1.500 per kilogram itu baru dapat keuntungan sedikit kami petani ini,” katanya di Bener Meriah, Jumat, 6 Desember 2019.

Menurut dia, dalam kondisi seperti itu bahkan banyak petani merelakan hasil panen sayuran kolnya tidak dijual, dan dibiarkan membusuk begitu saja di lahan perkebunan.

“Dijual pun kadang enggak laku, jadi biarkan saja. Masyarakat pun kalau ada yang mau masak di rumah ambil sendiri di lahan,” katanya.

Hal senada juga dikatakan Amri, pemuda kampung setempat yang juga berprofesi sebagai petani, menurutnya anjlok harga komoditas sayuran itu telah membuat sebagian besar petani enggan untuk memanennya.

“Karena petani tidak sanggup lagi untuk mengeluarkan ongkos panen. Kol kali ini memang enggak dapat (untung). Bapak saya pun enggak memanennya lagi,” katanya.

Pedagang komoditas hortikultura di Bener Meriah Tarmizi mengatakan pihaknya mengakui bahwa sayur kol susah dijual di pasaran. Hal itu membuat pedagang sepertinya tidak berani untuk membeli hasil panen kol dalam jumlah banyak dari petani.

“Dari petani memang murah kita beli Rp700 per kilogram tapi jualnya juga susah, enggak laku pun kalau bisa kita bilang,” katanya. (ANT)

Shares: