Dinas Kebudayaan dan Pariwisata AcehFeature

Pesona Pantai Momong yang Sembunyi di Balik Bukit

Pantai Momong. (popularitas/dani)

POPULARITAS.COM – Berbicara soal pantai di Aceh Besar memang tidak ada habisnya. Mulai dari Pantai Lampuuk, Lhoknga, Pulau Kapuk, Ujung Batee dan lainnya bisa dijumpai dengan mudah.

Aceh Besar juga memiliki beberapa pantai tersembunyi yang belum banyak diketahui wisatawan. Pantai-pantai tersebut menyuguhkan pemandangan khas yang indah dan eksotis.

Salah satunya adalah Pantai Momong. Pantai ini begitu spesial karena lanskapnya yang dikelilingi oleh tebing-tebing tinggi. Karena keunikan itulah, Pantai ini jarang diketahui karena tersembunyi dibalik bukit, bahkan akses untuk menuju ketempat ini harus bertarung dengan jalan bebatuan dan lumpur.

Sejak mulai dibuka untuk umum pada pertengahan 2018 lalu, pantai ini mulai ramai dikunjungi. Di sana juga sudah berdiri cafe dan resort yang diberi nama Eky’s Momong. Di resort ini anda bisa menikmati makanan laut, pizza, kelapa muda, dan aneka kopi untuk menikmati keindahan lautan dari atas bukit.

Pantai ini menghadap ke Samudera Hindia, kemudian pemandangan sebelah kiri terdapat hamparan pasir putih di Pantai Lampuuk yang hanya dibatasi oleh tebing. Pantai Lampuuk yang sudah menjadi destinasi wisata pilihan masyarakat Aceh, Pantai Momong bisa menjadi pilihan bagi Anda yang ingin menikmati semilir angin pantai dalam sepi.

Pemilik resort Eky’s Momong, Eky mengatakan lokasi ini mulai dikunjungi wisatawan saat sudah ada akses jalan. Meskipun dulu jalan belum mulus, pengunjung tetap datang dan penasaran dengan pantai yang terbilang baru ini.

Untuk penamaan momong sendiri itu diberikan oleh warga sekitar. “Sebenarnya momong berasal dari kata mon atau sumur dalam bahasa Aceh, karena di sini dulu banyak galian seperti sumur, seiring berjalannya waktu kemudian masyarakat menyebutnya momong,” kata Eky beberapa waktu lalu.

Pantai Momong. (popularitas/dani)

Destinasi ini memiliki hamparan pasir putih sekitar 300 meter yang berada dibawah bukit. Di sini pengunjung bisa berswafoto dengan latarbelakang bukit atau Samudera Hindia. Tapi, pengunjung tidak direkomendasikan untuk berenang. Karena, banyak bebatuan besar dan tajam.

Tapi anda tak perlu khawatir, pengelola Eky’s Momong sudah menyiapkan lokasi berenang khusus untuk anak-anak. Kolam yang sudah diberi pembatas itu aman dari terpaan ombak.

Selain memiliki hamparan pasir putih yang memikat, ditambah air laut yang jernih kebiruan, di Pantai Momong juga terdapat benteng atau bungker pertahanan peninggalan tentara Jepang. Bungker yang masih kokoh itu pertahanan ini tersebar di beberapa titik. Dan tidak jauh dari pinggir pantai.

Pantai Momong terletak di Meunasah Balee, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar. Atau anda harus menempuh perjalanan sekitar 1 jam dari Kota Banda Aceh. Dari jalan beraspal kemudian dilanjutkan jalan setapak yang menanjak penuh bebatuan dan lumpur, sempit dan suram sepanjang 800 meter. Tentunya anda harus menyiapkan tenaga dan kosentrasi untuk melanjutkan perjalanan menuju pantai.

Pengunjung tak perlu khawatir, dipersimpangan menuju pantai momong, pengelola sudah membuat papan petunjuk arah. Bagi pengunjung cukup hanya membayar parkir dan retribusi masuk sebesar Rp 5.000.

Destinasi wisata  pantai Momong ini buka untuk umum mulai pukul 08.00 WIB hingga jelang magrib. Meskipun medan perjanalan yang berat, tapi ketika samapi pantai ini, rasa lelah pun ikut terbayarkan dengan pesona Pantai Momong.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin mengatakan, Aceh Besar memang memiliki potensi wisata yang tak perlu diragukan lagi keindahan dan pesonanya. Apalagi spot wisata di sana selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan.

Pantai Momong, kata dia, bisa menjadi alternatif wisatawan untuk melepas lelah. “Ini tempat wisata kekinian,layak dikunjungi,” kata Jamaluddin.

Untuk itu, bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke sana, diharap tetap mematuhi protokol kesehatan, dengan cara menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan.

Jamaluddin juga mengajak seluruh pelaku dan pengelola wisata disiplin sertifikat cleanliness, health, safety, environmental sustainability (CHSE) di tengah pandemi COVID-19.

“Penerapan CHSE secara displin akan menekan penyebaran Covid-19 dan mengembalikan kembali geliat sektor wisata,” kata Jamaluddin.

Untuk menjaga agar sektor pariwisata tetap eksis adalah dengan disiplin menerapkan CHSE yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Shares: