EditorialNews

Pertumbuhan Ekonomi Aceh Harus Bangkit di Era New Normal

Ilustrasi.

SEJAK ditetapkan sebagai pandemik global oleh WHO, dan secara nasional, Presiden RI Jowo Widodo, telah menetapkan Covid-19, sebagai bencana nasional. Dan hampir daria tiga bulan, seluruh aspek perekonomian, dan infrastruktur kesehatan, diarahkan bagi penanganan dan penyebarluasan dampak virus tersebut.

Usai lebaran, pemerintah pusat, mulai melonggarkan sistem pencegahan, dan membuka kembali aktivitas ekonomi yang sempat lumpuh. Dan fase itu, kemudian dikenal dengan kenormal baru, atau New Normal.

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, pengumuman Gugus Tugas Nasional, telah menetapkan 14 kabupaten dan kota kategori hijau, dan sembilan kuning. Dengan adanya maklumat tersebut, maka, Aceh secepatnya akan memberlakukan fase New Normal, dengan tetap, meningkatkan kewaspadaan terhadap ragam potensi penyebaraluasan covid-19.

Masyarakat hidup baru, produktif dan aman, begitu kata kunci, yang disampaikan Nova Iriansyah, saat melakukan pembicaraan video conference, dengan 23 pimpinan daerah di provinsi ujung sumatera ini.

Kenormalan baru, harus segara menjadi titik pijak pembangunan ekonomi Aceh kedepan. Sejak diberlakukan pembatasan banyak sektor, telah menghempas perekonomian daerah ini. Penutupan pariwisata, sekolah, dan bidang lainnya, setidaknya menciptakan ribuan pengangguran baru, dan kehancuran sendi ekonomi masyarakat.

Memasuki fase New Normal, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, harus menjadi gaya hidup baru saat ini. Segala aktivitas ekonomi, wajib menerapkan aturan, penggunaan masker, penyediaan hand sanitizer, dan juga fasilitas cuci tangan.

Fase kenormal baru, dengan semboyan masyarakat produktif dan aman, harus menjadi acuan, terhadap kemungkinan adanya the second wave, atau gelombang kedua serangan Covid-19.

Sebab itu, penting untuk terus dilakukan upaya edukasi, sosialisasi terhadap seluruh instrumen daerah, pusat pendidikan, fasilitas wisata, dan sektor penunjang lainnya, untuk patuh terhadap protokol tersebut, agar kita semua dapat menjalani kembali kehidupan secara normal, dan dapat bersahabat dengan virus corona.

Covid-19 tetap akan selalu menjadi ancaman, namun, dengan patuh pada protokol kesehatan, maka penularan dapat dicegah. Aktivitas ekonomi harus terus berdenyut dan bersisian dengan corona yang masih mengintai.

Suka atau tidak, kita harus siap pada situasi ini, aktivitas ekonomi yang lumpuh selama tiga bulan, harus kita hidupkan kembali. Masyarakat harus makan, dan sebab itu, geliat dan aktivitas ekonomi harus kembali ditumbuhkan.

Prasyarat fase normal baru, yakni masyarakat produktif dan aman, adalah dengan selalu patuh para protokol kesehatan, yakni tetap cuci tangan, memakai masker, dan selalu membawa hand sanitizer.

Ancaman corona selalu ada, sampai vaksin ditemukan, tapi, kita harus bergerak, untuk membangun kembali kelumpuhan perekonomian kita telah terjadi pada fase darurat covid-19. Ayo kita kembali bekerja. (RED)

Shares: