News

Pertahankan Zona Hijau Sabang Sambut New Normal

Pengecekan surat kesehatan, bagi penumpang kapal di Balohan, Sabang. (ist)

UNTUK menyambut era new normal Pemerintah Kota Sabang terus berupaya menekan penyebaran virus corona (Covid-19) di wilayah Pulau Weh. Hal itu untuk tetap mempertahankan zona hijau.

Sekretaris Daerah Kota Sabang Zakaria mengatakan, perlu adanya sikap kewaspadaan dan kehati-hatian dari semua pihak. Karena fungsi pencegahan tentunya lebih baik untuk menuju penerapan new normal kepada masyarakat, harus terus ditingkatkan dari berbagai aspek kegiatan dalam menormalkan kembali aktifitas.

Bila membicarakan proses menuju new normal di Kota Sabang saat ini adalah, kata dia bagaimana menormalkan kembali aktifitas perekonomian masyarakat diberbagai sektor. Agar sektor tersebut bisa berjalan perlahan kembali tentunya, perlu ditingkatkan fungsi pencegahan dari bahaya penyebaran Covid-19.

Ini harus dijaga dan perketat aktifitas keluar masuk masyarakat khususnya pengguna jasa angkutan kapal laut yang kini sudah diberikan kelonggaran.

Sekda Kota Sabang, Zakaria.

Namun kelonggaran dimaksud bukan berarti bebas keluar masuk ke Sabang, semua tetap melewati peraturan yang ketat dan tidak sembarangan. Artinya, aturan aktifitas yang diterapkan harus tetap mengedepankan keselamatan dan memberi rasa aman kepada masyarakat agar Sabang tetap mempertahankan wilayah hijau bebas dari pandemi corona.

“Kita ingin new normal berjalan sesuai protap aturan yang berlaku, setiap penumpang yang datang dari daerah luar dan masuk ke Sabang kita masih membutuhkan surat keterangan test negatif Covid-19, bila ini ada dan bisa ditunjukkan maka mereka kita terima masuk ke Sabang. Sebaiknya, jika surat tersebut tidak ada dan tidak dapat ditunjukkan maka kita tolak mereka untuk masuk ke Sabang,”  ungkap Zakaria.

Menurutnya,  untuk menuju new normal semua wajib mematuhi protokol kesehatan Physical distancing dengan tetap menjaga jarak dan Sosial distancing.

Caranya, Pemerintah Kota Sabang telah mengeluarkan aturan untuk pengguna jasa kapal laut tetap membatasi 50 persen kapasitas penumpang kapal, kalau misalnya penumpang kapal cepat atau kapal fery muat 300 orang penumpang, hari ini dan seterusnya direkomendasikan hanya boleh muat penumpang 150 penumpang saja.

Ketentuan ini sengaja diberlakukan agar tetap mempatuhi protokol kesehatan untuk tetap menjaga jaga jarak. Kemudian juga agar setiap penumpang yang ke Sabang maupun di lokasi-lokasi wisata harus selalu menggunakan masker.

“Ini kita berlakukan disemua tempat, bahkan semua penginapan seperti hotel, home stay dan bungalaw kita minta untuk menyediakan tempat cuci tangan, setiap kamar dan ruangan lainnya harus dilakukan penyemprotan desinfektan.

Termasuk juga karyawan dan para pekerjanya wajib menggunakan masker dan dari situlah kita bisa melakukan pencegahan, karena pencegahan ini sangat penting dari pada kita mengobati.

“Jadi dengan dapat kita melakukan pencegahan artinya Sabang masih terjaga sebagai daerah hijau karena Sabang sebagai daerah hijau tentunya orang akan datang ke Sabang tidak ada merasa takut,” ujarnya.

Bila Sabang dapat mempertahankan sebagai daerah hijau, maka ini merupakan salah satu solusi untuk dapat kembali kepada privasi ekonomi menuju new normal seperti dulu.

“Hijau ini perlu sama-sama kita pertahankan dan untuk mempertahankan Sabang sebagai daerah zona hijau, Pemerintah Kota Sabang tidak akan sanggup bekerja sendiri, tapi harus ada dukungan masyarakat Sabang, karena dengan adanya partisipasi masyarakat tentunya kita akan ringan,” katanya.

Perbaikan Masyarakat

Langkah lanjutan dalam penanganan Covid-19, Kota Sabang kini telah dilakukan penerapan new normal berdasarkan arahan ataupun imbauan dari pemerintah pusat.

Menindaklanjuti imbauan tersebut Pemerintah Kota Sabang sudah mengeluarkan aturan terkait dilakukan pembatasan-pembatasan secara maksimal.

Bisa dikatan sampai sejauh ini dalam masa pandemi corona banyak hal-hal positif yang memang sudah berjalan sesuai harapan. Namun tentunya, selain ada dampak positif dengan penerapan tersebut, justru muncul hal-hal ataupun dampak yang lebih kepada berimbasnya pendapatan ataupun ekonomi masyarakat yang bisa dikatakan langsung terdampak.

Asisten I Sekretaris Daerah Kota Sabang, Andri Nourman AP.

“Kenapa saya katakan langsung terdampak semenjak terjadinya wabah pandemi corona, karena Kota Sabang sendiri sektor unggulannya adalah pariwisata, dan pariwisata itu tentunya berkaitan dengan hadirnya manusia di satu daerah termasuk di Kota Sabang. Jadi dampak langsungnya mungkin keterkaitan dengan kunjungan wisatawan yang hadir ke Kota Sabang,”

“Tapi alhamdulillah sekarang ini kita masuk dalam masa ataupun fase tahapan new normal, dimana sebenarnya menuju fase new normal ini adalah upaya kita untuk memahami pada keadaan biasanya tapi perlahan menuju perbaikan berbagai kondisi kehidupan normal,” kata Asisten I Sekretaris Daerah Kota Sabang, Andri Nourman.

Menurutnya, untuk menuju new normal ini semua tetap pada penerapan protokol kesehatan yang ketat.  Karena apa yang telah dilakukan di Sabang mungkin termasuk beberapa hal yang sebelumnya dilakukan pembatasan terhadap keluar masuk orang untuk mendapat proses perizinan segala macam dalam masa ataupun fase new normal ini sendiri.

Pembebasan untuk keluar masuk orang ke kota Sabang walaupun di sana sini ada syarat yang memang harus dipenuhi. Namun sudah dikurangi termasuk surat izin yang sebelumnya dikeluarkan oleh gugus tugas kini sudah tiadakan.

Beberapa waktu yang lalu intruksi ini juga sudah didiskusikan dan dirapatkan dalam perundingan Forum Pimpinan Daerah Kota Sabang (Fokopinda) yang selanjutnya ditindaklanjuti oleh wali kota dengan surat edarannya.

“Dalam surat edaran ini ada beberapa point-point penting yaitu, termasuk mengaktifkan kembali pelayaran kapal cepat tapi ini masih bertahap,” ucapnya.

Namun, hal itu juga sudah mengarah pembukaan kembali untuk kunjungan ke Kota Sabang, sehingga dengan keadaan yang demikian Pemerintah Kota Sabang mengharapkan perekonomian masyarakat di dalam masa penanganan Covid-19  sempat terdampak kini, saat Sabang bangkit kembali.

“Kita doakan saja mudah-mudahan pariwisata Sabang  bisa menuju new normal dan bangkit kembali dari mati surinya.  Harapan kita bila sektor pariwisata Sabang sudah kembali normal, orang-orang yang selama ini bekerja di sektor pariwisata dan sempat di rumahkan bisa kembali bekerja untuk menghidupi ataupun  mendapatkan kembali perekonomian masyarakat yang selama ini tersendat,” ujarnya.

New Normal

Masyarakat Sabang saat ini tengah bersiap diri untuk menjalani fase kenormalan baru atau satu diantara daerah yang pantas diterapkan new normal. Sebagai langkah awal menuju new normal tersebut Pemerintah Kota Sabang sedang mempersiapkan segala peraturan dalam penerapan itu.

Artinya, dengan diterapkannya new normal, masyarakat Sabang tentunya akan kembali menjalani rutinitas seperti biasa dengan tetap mengikuti aturan protokol kesehatan.

Asisten II Sekretaris Daerah Kota Sabang Drs Kamaruddin

Oleh karena itulah, berbagai persiapan di tengah masih mewabahnya virus corona atau Covid-19 yang penting sekali dilakukan bagaimana upaya pemerintah menciptakan aturan dimaksud dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat saat beraktivitas di luar rumah.

Tentunya siap tidak siap masyarakat harus bisa menghadapi atau menerima pemberlakuan new normal sebagai sebuah perubahan untuk bisa menyesuaikan diri.

“Dalam hal ini kita harus bisa mengidentifikasikan atau menjalani protokol kesehatan terkait dengan virus corona dan kita mengikuti aturan-aturan yang sudah dibuat oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi,”

“Jadi yang pertama kita lakukan di Sabang, kita harus terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Kedua, terkait kebijakan pemerintah dalam rangka untuk pertumbuhan ekonomi kita sudah memberi kelonggaran seperti,  membuka kembali objek wisata dengan syarat yang artinya bukan kita buka dengan secara kebablasan, tapi tetap berlaku aturan-aturan yang dibuat oleh Pemerintah Kota Sabang,” kata Asisten II Sekretaris Daerah Kota  Sabang Kamaruddin.

Menurutnya, persiapan untuk menjalani new normal adalah menerima perubahan yang terjadi dengan cara mengikuti semua aturan maupun imbauan yang diberlakukan.

Perubahan menuju new normal ini tentunya harus bisa diterima dan dijalani sesuai protokol kesehatan agar masyarakat Sabang lebih mudah untuk beradaptasi. Menerima perubahan yang terjadi dapat membuat seseorang lebih mudah dalam beradaptasi.

Setelah menerima perubahan, kata dia langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.

“Makanya saya yakin setelah masyarakat menerima perubahan dari penerapan mew normal kehidupan masyarakat Sabang juga akan kembali normal seperti yang kita harapkan bersama,” terangnya. [Pariwara]

Shares: