News

Persaudaraan Aceh Rusia Indonesia minta negara lain tak provokasi situasi di Ukraina

Persaudaraan Aceh Rusia Indonesia (PARI) meminta negara lain tak provokasi situasi di Ukraina saat ini. Sebab pihaknya meyakini ketegangan konflik antara negara itu dengan Rusia dapat diatasi dan diselesaikan antara keduanya.

POPULARITAS.COM – Persaudaraan Aceh Rusia Indonesia (PARI) meminta negara lain tak provokasi situasi di Ukraina saat ini. Sebab pihaknya meyakini ketegangan konflik antara negara itu dengan Rusia dapat diatasi dan diselesaikan antara keduanya.

Ketua PARI Muhammad Amin, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/2/2022) mengatakan, serangan Rusia saat ini terhadap Ukraina tentu harus dapat dilihat secara jernih. Namun upaya provokasi terhadap konflik antara kedua negara tersebut akan dapat membuat situasi perang yang lebih luas.

PARI mendorong lembaga internasional, seperti PBB ataupun organisasi internasional lainnya, untuk meningkatkan peran aktifnya dalam membangun dialog antar kedua negara, bukan justru melibatkan fakta pertahanan lain yang akan semakin memperparah situasi politik.

PARI juga meminta negara-negara netral untuk turut serta membangun dialog-dialog antar pihak guna meredakan situasi perang saat ini. Tentu yang paling penting dilakukan adalah langkah penyelamatan masyarakat sipil, agar ketegangan yang ada tidak menimbulkan korban jiwa yang besar.

Sementara itu, Sekretaris PARI, Hendro Saky mengharapkan Ukraina mengedepankan dialog dan membuka ruang pembicaraan dengan Rusia, bukan justru mengundang negara lain, atau fakta pertahanan tertentu guna menyelesaikan konflik saat ini.

Pihaknya percaya, selama Ukraina melunakkan sikapnya, dan tidak terpengaruh dengan provokasi negara lain, situasi akan lebih mudah di selesaikan.

Namun sebaliknya, keikutsertaan fakta pertanahan tertentu dalam krisis di Ukraina, hanya akan berdampak pada meluasnya perang, dan bukan tidak mungkin situasi makin akan tidak terkendali.

“Peran Ukraina menyelesaikan masalah mereka menjadi faktor penting perang ini dapat di selesaikan,” demikian Hendro Saky.

Shares: