EkonomiNews

Perekonomian Aceh Masih Bergantung Pada Anggaran Pemerintah

Penerimaan bea dan cukai di Aceh tahun 2022 lebih target
Kepala Kementerian Keuangan Perwakilan Aceh Safuadi. (Antara)

POPULARITAS.COM – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI Perwakilan Aceh menyatakan perekonomian di provinsi itu masih mengandalkan anggaran pemerintah karena sektor industri belum begitu berkembang.

“Perekonomian Aceh masih sangat tergantung dengan anggaran pemerintah, baik itu pusat maupun daerah,” kata Kepala Kemenkeu RI Perwakilan Aceh Safuadi seperti dilansir laman Antara, Sabtu (24/7/2021).

Perekonomian Aceh harus mengurangi ketergantungan dengan anggaran pemerintah. Sektor industri, pertanian, dan lainnya harus dibangun, sehingga mampu menjadi pendongkrak perekonomian masyarakat.

Selain itu, perekonomian Aceh juga masih ketergantungan dengan provinsi lain, seperti kebutuhan pokok dan barang-barang lainnya, sehingga dana masyarakat berpindah ke daerah lain.

“Setiap tahun anggaran pemerintah yang dikucurkan ke Aceh mencapai Rp48 triliun. Anggaran yang besar itu belum mampu meningkatkan perekonomian Aceh karena Aceh masih sangat tergantung dengan daerah lain,” kata Safuadi.

Oleh karena itu, dibutuhkan solusi bagaimana mengatasi permasalahan tersebut, sehingga perekonomian masyarakat Aceh bisa tumbuh positif dan mampu mengurangi angka kemiskinan di provinsi ujung barat Indonesia tersebut yang masih tinggi.

Terkait program pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19 di Aceh, Safuadi mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan belanja pemerintah pusat. Peningkatan belanja ini penting sebagai penggerak roda perekonomian masyarakat.

“Kementerian Keuangan melalui instansi vertikal di Aceh terus berupaya menyalurkan dana lebih cepat agar belanja negara menjadi optimal dalam mendukung pemulihan ekonomi dan pengentasan kemiskinan di Aceh,” kata Safuadi.

Shares: