News

Penukaran Uang Jelang Lebaran dari Masyarakat ke BI Sudah Rp 187 T

Mobil tempat penukaran uang ke BI oleh masyarakat Banda Aceh jelang Lebaran Idul Fitri 2019 (dok)

JAKARTA (popularitas.com) — Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah penukaran uang baru dan pecahan kecil dari masyarakat telah mencapai Rp187,2 triliun. Penukaran terjadi sejak 13 Mei sampai 31 Mei 2019.

Bank sentral nasional masih menyisakan kuota penukaran uang sekitar Rp29,9 triliun bagi masyarakat.  Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan realisasi penukaran uang dari masyarakat telah mencapai 86,22 persen dari jumlah uang yang disiapkan senilai Rp217,1 triliun pada masa Ramadan-Lebaran 2019.

Kendati sudah mencapai kisaran 80 persen, namun Perry memastikan masyarakat masih bisa menukarkan uangnya.  “BI akan tetap membuka counter di berbagai jalan tol di wilayah Jawa, termasuk penyeberangan di Pelabuhan Merak. Kami akan buka sampai 2 Juni 2019,” ungkap Perry di Kompleks Gedung BI, Jakarta, Jumat (31/5).

Menurut Perry, sekalipun tidak di BI, masyarakat juga bisa menukarkannya di beberapa kantor cabang bank. Bank sentral nasional berharap proses penukaran ini berjalan dengan baik hingga akhir masa Lebaran 2019.

Di sisi lain, Perry mencatat jumlah penukaran uang terbesar berasal dari masyarakat yang ada di Provinsi DKI Jakarta. Per 31 Mei 2019, jumlah penukarannya mencapai Rp46,8 triliun. Penukaran uang terbesar kedua berasal dari masyarakat di sejumlah provinsi di Pulau Jawa selain DKI Jakarta, yaitu mencapai Rp69,4 triliun. Sementara penukaran uang di Pulau Sumatra sebesar Rp34,1 triliun.

Lalu, penukaran uang di wilayah timur Indonesia mencapai Rp27,9 triliun. Sisanya, sekitar Rp9 triliun tersebar di beberapa provinsi lain di Tanah Air.

Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi memperkirakan penukaran uang kemungkinan besar akan mencapai puncak pada pekan terakhir Ramadan, yaitu akhir Mei dan awal Juni 2019. Dengan begitu, realisasi penukaran uang kemungkinan besar masih akan meningkat.

“Namun, biasanya realisasi penukaran tidak sampai 100 persen dari total uang yang disediakan di Ramadan dan Lebaran. Biasanya hanya sekitar 92 persen,” ujar Rosmaya.

Menurut Rosmaya, kecenderungan penukaran uang dari masyarakat, yaitu lebih banyak di kantor pusat bank sentral nasional. Sementara kecenderungan penukaran uang di bank biasanya langsung ke bank ketimbang melalui kas titipan.

Sedangkan soal pecahan, mayoritas masyarakat menukarkannya ke pecahan kecil di bawah Rp20 ribu ketimbang yang di atas nominal tersebut.

Sumber: CNN Indonesia

Shares: