News

Penjelasan BMKG Soal Aceh Dilanda Banjir dan Kekeringan Sekaligus

Warga melintasi genangan banjir di kawasan Desa Cot Amun, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat, Jumat (1/11/2019). (Antara/Syifa Yulinnas)

 BANDA ACEH (popularitas.com) – Dua kabupaten di Aceh dilanda banjir luapan setelah diguyur hujan lebat. Sedangkan di Aceh Besar malah terjadi kekeringan. BMKG memberi penjelasan terkait perbedaan tersebut.

Dua daerah yang dilanda banjir adalah Aceh Singkil dan Aceh Selatan. Di daerah ini, ratusan rumah terendam serta seribuan kepala keluarga terdampak. Sedangkan di Aceh Besar, kekeringan menyebabkan 1.593 hektare sawah terancam gagal panen.

Baca: 6 Kecamatan di Abdya Terendam Banjir

“Kita di Aceh ada tiga zona, yaitu zona musim (zom), zona tidak mengenal musim (non-zom), dan zona ekuatorial, yaitu zona di mana akan terjadi hujan ketika matahari berada digaris khatulistiwa. (Sebenarnya) Aceh sekarang sudah memasuki musim kemarau,” kata Kasi Data dan Informasi BMKG Aceh Zakaria Ahmad saat dikonfirmasi, Rabu, 29 Januari 2020.

Baca: Pemerintah Aceh Bahas Kekeringan di Aceh Besar

Menurut Zakaria, daerah barat selatan Aceh disebut wilayah tidak mengenal musim. Untuk daerah ini bakal ada hujan setiap bulan meski dengan intensitas sedikit, tapi berpotensi terjadi hujan lebat jika ada gangguan di Samudra Hindia.

Hujan lebat yang terjadi pada Selasa (28/1) kemarin di daerah tersebut, jelasnya, disebabkan adanya sirkulasi angin tertutup (Edy) di sebelah selatan Simeulue.

“Dengan ada Edy, maka terjadi belokan angin sehingga berpotensi tumbuhnya awan-awan konvektif atau awan hujan,” jelas Zakaria.

Sementara itu, untuk wilayah Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar sebagian, Utara Timur, Aceh Tenggara, serta sebagian Aceh bagian tengah masuk zona musim. Daerah ini akan mengalami perubahan cuaca sesuai datangnya musim.

“Untuk zona musim ada juga potensi hujan, tapi sifatnya tidak merata dengan intensitas ringan hingga sedang,” beber Zakaria.

Sumber: detik

Shares: