HeadlineNews

Pengungsi Rohingya Butuh Air Bersih dan Alas Tidur, Rencana Dipindahkan

Pengungsi Rohingya Butuh Air Bersih dan Alas Tidur, Rencana Dipindahkan
Pengungsi Rohingya di bekas kantor Imigrasi Kota Lhokseumawe. Risky | popularitas.com

LHOKSEUMAWE (popularitas.com) – Pemerintah Kota Lhokseumawe akan mencari tempat alternatif untuk memindahkan pengungsi Rohingya ke tempat yang lebih layak huni. Saat ini mereka sebanyak 99 orang masih ditempatkan di bekas kantor Imigrasi, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe.

Amatan popularitas.com pada Sabtu sore (27/6/2020), seluruh pengungsi Rohignya sudah menggunakan pakaian bersih. Begitu juga sudah banyak bantuan logistik berdatangan baik itu dari relawan maupun masyarakat biasa. Namun hingga sekarang mereka masih tidur di lantai tak menggunakan alas tidur.

Pengungsi Rohingya di bekas kantor Imigrasi Kota Lhokseumawe. Risky | popularitas.com

“Ini kondisi sudah biasa kita tangani, sebelumnya sudah pernah juga, meskipun kedatangan tamu yang tidak kita undang mereka tetap kita berikan bantuan, siapa pun dia tetap kita tolong, apa lagi mereka sudah lama terobang ambing di laut itu kewajiban kita untuk menolong,” kata Wakil Wali Kota Lhokseumawe, Yusuf Muhammad, Sabtu (27/6/2020).

Pihaknya mengatakan, rencananya pengungnsi Rohingya akan dipindahkan ke lokasi pasar Induk Lhokseumawe yang masih kosong. Namun belum bisa memastikan kapan mereka akan dibawa ketempat yang baru.

“Logistik sudah kita cek tadi, Alhamdullah sudah banyak, telur, beras, mie instan, susu, dan bahan pokok lainya, yang membantu juga banyak baik dari masyarakat,” kata Yusuf.

Ia juga menyampaikan kemungkinan pada hari Senin mendatang sudah ada keputusan untuk pemindahan mereka. Yusuf menyebutkan terkait ini secepatnya akan kita sikapi.

“Semuanya akan kita tanggulangi bersama, apalagi banyak sekali relawan dari dalam negeri maupun luar negeri siap membantu, maka untuk anggara semoga tidak ada hambatan untuk mengenai itu, mau tak mau harus kita berikan pertolongan dulu, terkait bagaimana mereka akan kita bicarakan lagi nanti,” tuturnya.

Katanya, pihak terkait sudah mengecek kondisi kesehatan mereka, untuk sementara ini, 100 persen kondisi kesehatan fisik mereka sehat dan tidak ada penyakit yang serius.

“Kekurangan mereka saat ini masih membutuhkan alas tidur, air bersih akan kita pasok dengan mobil agar lebih cepat, karena apabila digali dengan sumur memakan waktu yang lama, untuk dapur umum sudah kita bicarakan untuk di bangun dapur umum, pemerintah kota lhokseumawe siap membantu, jangankan datang ke wilayah pemerintah Lhokseumawe datang kerumah kita saja pasti kita bantu,” jelasnya.

Pengungsi Rohingya di bekas kantor Imigrasi Kota Lhokseumawe. Risky | popularitas.com

Terpisah, Kepala Imigrasi Lhokseumawe, Fauzi SH, saat dihubungi melalui telepon menyebutkan, penanganan para pengunsi WNA Rohingya sudah ditanggung boleh Muspida dan pihak terkait lainnya di Kota Lhokseumawe. Hasil pendataan WNA Rohingya tersebut semuanya berjumlah 99 orang.

“Hasil pendataan petugas Imigrasi Lhokseumawe, 99 orang sudah kita sidik jari juga, untuk tempat kemungkinan besar akan dipindahkan, saat ini belum dipindahkan pihak terkait masih melihat tempat yang layak untuk ditempati mereka, sehingga mereka nyaman, dan anak – anak juga nyaman. Belum ada keputusan pasti karena pihaknya sedang melihat-lihat tempat yang jauh dengan masyarakat kita,” pungkas Fauzi.

Sebelumnya berdasarkan Protection Associate of UNHCR, Oktina mengatakan, dari 99 orang yang diselamatkan di daratan Lhoksemauwe – Aceh Utara oleh penduduk setempat, di antaranya adalah 48 wanita, 34 anak – anak dan 17 pria dewasa. Sebagian besar dari mereka diduga adalah pengungsi Rohingya dan telah berada di laut dalam kondisi berbaya selama beberapa bulan.

“Penyelamatan jiwa harus selalu menjadi prioritas utama. Kami memuji pihak otoritas di Indonesia, khususnya Aceh Utara yang telah mengijinkan kelompok pria, wanita dan anak – anak yang rentan ini untuk mendapatkan keselamatan,” jelas Oktina.[acl]

Reporter: Risky

Shares: