EkonomiNews

Pemko Banda Aceh Gelar Pemeran Ekonomi Kreatif

Pemerintah Kota Banda Aceh menggelar pameran produk ekonomi kreatif dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Taman Bustanussalatin, atau sering disebut Taman Sari, Banda Aceh.

BANDA ACEH – Pemerintah Kota Banda Aceh menggelar pameran produk ekonomi kreatif dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Taman Bustanussalatin, atau sering disebut Taman Sari, Banda Aceh.

Acara ini dihelat selama 3 hari sejak Jumat (13/11/2017) hingga Sabtu (19/11/2017), dengan tema “Kriya Banda Aceh Gemilang”. Kegiatan kerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia yang dimeriahkan oleh 50 stand yang memamerkan beragam produk ekonomi kreatif asal Banda Aceh.

Ketua panitia Iskandar mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan produk ekonomi kreatif dan UMKM yang ada di Banda Aceh kepada masyarakat luas dan juga wisatawan.

“Selain ada 50 booth pameran, kami juga menyediakan satu panggung kreatif untuk memberi ruang bagi generasi muda dalam menyalurkan talenta kreatifnya,” jelas Iskandar, Sabtu (18/11/2017).

Pada acara penutupan nanti, panitia juga akan memberikan award untuk tiga produk terbaik. Masing-masing produsennya akan mendapat dana pembinaan dari Pemko Banda Aceh sebesar Rp 5 juta.

Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menyampaikan terima kasih kepada Bekraf yang telah mendukung penyelenggaraan kegiatan yang disebutnya sangat penting tersebut.

“Banda Aceh tidak memiliki sumber daya alam yang luar biasa seperti lahan perkebunan sawit atau kopi. Banda Aceh merupakan kota perdagangan sehingga produk kerajinan dan produk ekonomi kreatif lainnya menjadi sumber kekuatan ekonomi kerakyatan,” katanya.

Ia menyebutkan produk ekonomi kreatif sangat beragam dan luas cakupannya mulai dari kuliner, seni tari, fotografi, hingga kerajinan tangan.

“Kelebihan produk-produk ekonomi kreatif ini tidak ada musim panennya jika mampu terus diproduksi, dan selalu ada peminatnya asal kualitasnya tetap terjaga dengan baik,” jelasnya.

Pemko Banda Aceh, sebut Aminullah juga telah mendirikan sebuah lembaga keuangan mikro syariah yang akan membantu permodalan bagi para pelaku ekonomi kreatif termasuk usaha home industry maupun UMKM.

“Prospek pemasarannya juga harus kita perhatikan, salah satunya dengan menggenjot sektor parwisata besar-besaran. Dengan begitu akan semakin banyak wisatawan yang datang ke Banda Aceh dan membeli produk-produk ekonomi kreatif produksi lokal Banda Aceh. Jika ekonomi rakyat bangkit maka pengangguran dan kemiskinan yang masih ada juga akan teratasi,” pungkasnya. [acl/rilis]

Shares: