News

Pemko Banda Aceh Dinilai Tak Serius Selamatkan Situs Sejarah

Foto: Rapat koordinasi Pemko Banda Aceh bersama Tim Cagar Budaya dan Yayasan Darud Donya serta ahli waris Sultan Jamalul Alam Badrul Munir (Istimewa)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Ketua Peusaba Aceh, Mawardi Usman meminta Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman untuk serius memperhatikan situs sejarah di Banda Aceh, yang dinilai banyak yang memprihatinkan.

Kata dia, situs paling penting dan terkuat koneksi hubungan Aceh dengan Mekkah- Madinah Negeri Hijaz yang sekarang dikenal dengan negeri Arab, adalah makam Sultan Ahlul Bait keturunan Rasulullah Sultan Sayed Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail, yang tertutup bangunan dan nyaris hilang musnah.

Padahal pada zaman Sultan Sayed Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail, pedagang Arab dan Timur Tengah melakukan kontak yang intens, baik itu perdagangannya maupun ulama dan mubaligh Arab dan Timur Tengah. Sehingga menjadikan Aceh sebagai kota transit penting penyebaran Islam di Asia Tenggara.

“Hampir semua ulama penyebar Islam di Asia tenggara pernah menetap atau mengajar di Bandar Aceh Darussalam sebelum kemudian berdakwah,” kata Mawardi dalam keterangan tertulisnya, Senin, 10 Februari 2020.

Bahkan, lanjut dia banyak ulama asli Aceh juga menjadi penyebar Islam di Asia tenggara. Maka, harapnya sudah selayaknya jasa semua ulama dan aulia dihargai.

“Makam lain yang juga wajib diselamatkan makam wanita bangsawan Arab Tun Rahmatullah Ad Duali dari Bani Kinanah Arab yang sekarang ada di dalam rawa-rawa Gampong Pande yang terbengkalai,” kata dia.

Situs ini, adalah bukti penting hubungan Bandar Aceh dengan Arab masa lalu. Maka adalah penting untuk menyelamatkan seluruh situs sejarah.

Apalagi, kata dia sekarang negara Arab sudah tertarik berinvestasi ke Aceh. Maka sudah seharusnya bukti hubungan Aceh dengan Arab terjaga dengan baik. “Jika bukti sejarah hilang maka apalagi yang bisa kita tunjukkan,” ucapnya.* (DRA)

Shares: