HeadlineNews

Pemerintah Aceh Fasilitasi 14 IKM Bangun Sentra Usaha di KIA Ladong

Kadin Aceh dorong KIA Ladong berbasis IKM
Peresmian pembukaan pembangunan Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, Kabupaten Aceh Besar, Desember 2018. (IST)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Sebanyak 14 pelaku usaha Industri Kecil dan Menengah (IKM), menyatakan komitmennya untuk membangun pabrik dan memindahkan sentra usaha mereka ke Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, Kabupaten Aceh Besar.

Komitmen itu disampaikan masing-masing pemilik IKM usai ditantang oleh Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dalam suatu pertemuan yang dilangsungkan di Banda Aceh, Sabtu 13 April 2019.  “Para pelaku IKM di Aceh agar dapat menempati lokasi yang telah disediakan oleh Pemerintah Aceh di kawasan Ladong tersebut,” kata Nova memberi tantangan dan masukan.

Peserta pertemuan yang didominasi pelaku IKM, kemudian menyikapi tantangan Nova dengan menyatakan komitmen mereka untuk berusaha di lokasi itu.  Ada 14 IKM yang pada kesempatan itu menyatakan kesiapan untuk membuka usaha di kompleks KIA Ladong, Aceh Besar.

Ke-14 IKM tersebut yakni IKM Kopi Bawadi, IKM Mak Jar Keumamah Kaleng, IKM Kelapa Jelly, IKM Kripik Pisang Kripet, IKM Makanan dan Minuman Nozzy, IKM Kancang Manggeng, IKM Parfum Minyek Preut. Selanjutnya, IKM Parfum Bijeh, CV Rotan Mano Aceh Lestari, HIMKI Aceh, PT Putra Untong Abadi (rangka baja), PT Consist Product (metal cutting, elektro platting dan konstruksi baja), PT Ari Kharisma, dan IKM Bumbu Meurasa.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh, Muhammad Raudhi selaku perpanjangan tangan Pemerintah Aceh di bidang perdagangan, menyambut baik komitmen para pelaku IKM tersebut. Ia mengatakan, pihaknya akan memberikan space luasan lahan dengan ukuran satu hingga dua hektar untuk kebutuhan usaha yang akan di bangun di KIA Ladong.

Direktur PT Perusahaan Aceh (PT. PEMA), Zubir Sahim selaku pengelola KIA Ladong juga menyatakan akan segera membangun unit usahanya di kawasan tersebut. “Apa yang akan dilakukan para pelaku IKM tersebut, merupakan hal yang patut dibanggakan, sebab, saat ini, Aceh membutuhkan produk yang selama ini masih di pasok dari Medan,” kata Zubir yang dihubungi terpisah oleh popularitas.com.

Contoh sederhana, kata dia, kebutuhan akan seng dan plat baja, merupakan material yang sangat dibutuhkan oleh Aceh terutama untuk pembangunan dan konstruksi di Aceh yang dibiayai oleh APBA. “Selama ini hal itu kan masih di suplai dari Medan,” ujarnya.

Gambar lokasi KIA yang dibangun Pemerintah Aceh

Pihaknya sebagai pengelola KIA, siap mendukung serta akan memberikan fasilitas yang dibutuhkan, seperti sarana air bersih, listrik, dan utilitas lainnya, jika para pelaku IKM itu memastikan atau komit akan mendirikan unit usaha mereka di sana.

Zubir menjanjikan, seluruh fasilitas yang diperoleh, baik berupa tanah, dan lainnya, untuk saat ini masih akan digratiskan oleh Pemerintah Aceh dan gratis itu bisa saja diberikan selamanya. Tergantung dari perkembangan kawasan ini dan juga kebijakan Pemerintah Aceh.

“Kita berikan semua fasilitas secara gratis, yang kita utamakan kawasan ini dapat tumbuh, dan menggerakkan sektor usaha serta menyerap lapangan kerja,” tukasnya. (SKY)

Shares: