News

Pemerintah Aceh Anggarkan Lagi Rp 5 M Untuk Perbaiki Masjid UTU Meulaboh

Pansus DPRA saat sidak masjid UTU Meulaboh. (Foto: antara)

POPULARITAS.COM – Pemprov Aceh mengatakan proyek masjid senilai Rp 16 miliar yang disorot anggota DPR Aceh karena bocor akan diperbaiki. Masjid itu juga akan dilengkapi dengan tempat wudu.

“Bocor pada bagian kubah atas disebabkan oleh tempias air hujan dari sela-sela jendela keliling kubah, dikarenakan karet silikon longgar dan akibat tekanan angin. Segera kami perbaiki,” kata juru bicara Pemprov Aceh, Muhammad MTA, saat dimintai konfirmasi, Jumat (13/8/2021).

Muhammad menjelaskan masjid itu sebenarnya sudah dapat difungsikan untuk salat berjemaah. Dia menyebut masjid tersebut pernah digunakan untuk salat Idul Adha 1442 H dengan jemaah warga sekitar kampus Universitas Teuku Umar (UTU), Meulaboh, dan mahasiswa.

Dia mengatakan pembangunan masjid tersebut masih membutuhkan tahapan lanjutan untuk finishing. Tahun ini, katanya, Pemprov Aceh mengucurkan anggaran Rp 5 miliar untuk sejumlah kegiatan termasuk pembangunan tempat wudu.

Baca: Habiskan Anggaran Rp 16 M, Masjid UTU Meulaboh Belum Berfungsi dan Atap Bocor

“Dan tahun ini masih ada kegiatan juga, lebih kurang Rp 5 miliar lagi, sekalian dengan pekerjaan tempat wudu,” tuturnya.

“Ini sudah tender dan sudah ada rekanan pemenang. Insyaallah Senin kontrak, saat ini kita sudah tunggu konfirmasi keabsahan jaminan,” sambung Muhammad.

Sebelumnya, pembangunan masjid di kompleks Universitas Teuku Umar (UTU), Meulaboh, diduga sarat masalah. Panitia Khusus (Pansus) Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) menemukan kebocoran dan masjid tersebut belum berfungsi.

Pembangunan masjid yang berlokasi di kawasan Alue Peunyareng, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, itu telah menghabiskan anggaran Rp 16 miliar lebih.

“Kita melihat kondisi masjid UTU Meulaboh ini sangat memprihatinkan, karena sudah empat tahun anggaran dialokasikan pemerintah Aceh, sampai saat ini belum bisa difungsikan,” kata Ketua Pansus Daerah Pemilihan X DPRA Aceh Fuadri seperti dilansir Antara, Kamis (12/8).

Ia mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh oleh DPRA, pembangunan masjid yang sudah dimulai sejak 2017 itu telah menyerap anggaran sebesar Rp 16 miliar lebih yang dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja Aceh (APBA).

Pada 2021 ini, kata Fuadri, pemerintah Aceh kembali mengucurkan anggaran Rp 6 miliar lebih guna melakukan penyelesaian di kompleks masjid setempat. Dia menilai dengan anggaran yang sudah dialokasikan lebih dari Rp 16 miliar, masjid UTU Meulaboh sudah bisa difungsikan untuk kegiatan ibadah serta kegiatan keagamaan di lingkungan kampus.

Saat meninjau, Fuadri juga menemukan hampir keseluruhan lantai masjid tersebut tergenang air. Pihaknya menduga genangan air di lantai satu dan lantai dua masjid tersebut karena ada masalah dari sisi teknis yang dilaksanakan pihak rekanan selaku pelaksana pembangunan.

“Kami kecewa dengan pemerintah Aceh yang tidak bagus melakukan pengawasan baik PPTK dan maupun pengawas. Harusnya masjid ini tidak bocor karena di bagian sisi terbuka sudah ditutup,” kata Fuadri.

Untuk itu, DPRA meminta pemerintah Aceh melalui instansi terkait memanggil kembali pihak rekanan yang melakukan pembangunan agar bertanggung jawab atas persoalan tersebut.

Sumber: detik

Shares: