EkonomiNews

Pelaku Usaha di Aceh: BSI Jangan Hanya ‘Ganti Baju’

BSI buka lowongan pekerjaan, berikut syarat dan batas waktu pendaftaran
Pelayanan di Bank Syariah Indonesia. (Foto: Bisnis)

POPULARITAS.COM – Pelaku usaha di Aceh mengharapkan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang sudah masuk dan beroperasi di Aceh tidak hanya sekedar ‘ganti baju’ yang mengatasnamakan label syariah. Namun prakteknya dikhawatirkan tidak bisa menyaingi produk dan layanan di bank konvensional.

Seorang pelaku usaha di Aceh, Nahrawi Noerdin menagtakan, BSI harus menunjukkan bahwa kehadirannya memang menjawab kebutuhan masyarakat Aceh, termasuk dunia usahanya yang benar-benar sesuai tuntutan syariah.

“Jadi tidak terkesan hanya ganti baju saja, dengan memasukkan simbol-simbol keagamaan, tetapi dalam prakteknya sama saja dengan bank konvensional. BSI mestinya memiliki perbedaan pelayanan yang lebih positif dibandingkan dengan bank konvensional,” kata Nahrawi saat melakukan pertemuan dengan Chief ekonomi BSI, Banjaran Surya Indrastono, Selasa (15/6/2021).

BSI, kata dia, juga harus menyediakan semua produk layanan untuk dunia usaha seperti yang tersedia di bank konvensional. Hal itu penting, kata dia agar roda perekonomian di Aceh tetap berjalan.

Selain itu, BSI juga perlu meningkatkan sistem IT yang mendukung layanan transaksi yang lebih mudah, lebih murah, dan lebih cepat dibandingkan bank konvensional.

“BSI juga harus memperkuat koneksitas dengan semua bank di kawasan regional dan Internasional untuk mendukung kemudahan transaksi bisnis,” sebutnya.

Menurut Nahrawi, hingga saat ini poin yang telah disampaikan tersebut belum dirasakan oleh masyarakat Aceh. Justru, nasabah di Aceh saat ini yang sudah migrasi ke BSI tengah kesulitan untuk mendapat layanan.

“Saat ini belum dirasakan oleh masyarakat Aceh. Jangankan lebih baik dari bank konvensional, menyamainya saja belum,” kata dia.

Ia berpendapat, peralihan sistem keuangan dari konvensional ke syariah malah dirasakan masyarakat Aceh sebagai sebuah kemunduran, bukan kemajuan.

“Ini berbahaya jika tidak segera diatasi,” ujarnya.

Sementara itu, Chief ekonomi BSI, Banjaran Surya Indrastono mengatakan, pihaknya saat ini tengah membaca peluang pengembangan ekonomi yang bisa digarap di Aceh.

Untuk itu pihaknya tengah mendorong usaha-usaha yang ada di Aceh bisa bersinergi dengan BSI untuk tumbuh lebih baik.

“Kami hadir membaca peluang
pengembangan ekonomi. Tentunya kita cari bidang usaha yang akan kita kembangkan,”

“Kita akan memberi dorongan lebih untuk usaha usaha yang akan tumbuh lebih baik,” ujarnya.

Shares: