News

Pasca Bom Makassar, Polda Aceh Tingkatkan Pengamanan

Kapolda Aceh mutasi sebagai As SDM Kapolri
Kapolda Aceh, saat memberikan penjelasan terkait sistem monitoring dan pemantauan Karhutla secara real time. FOTO : Hendro Saky

POPULARITAS.COM – Kepolisian Daerah (Polda) Aceh meningkatkan pengamanan paca terjadinya bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Pengamanan ini sesuai intruksi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

“Kita semua diperintahkan (Kapolri) untuk meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan pengamanan di tempat-tempat yang menjadi potensi terjadinya kasus-kasus teroris, termasuk di markas kepolisian,” kata Kepala Polda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada kepada wartawan di Banda Aceh, Selasa (30/3/2021).

Wahyu menyebutkan, Polda Aceh dan jajaran tengah mengantisipasi kejadian bom bunuh diri tersebut. Polda Aceh juga telah menambah pasukan untuk melakukan penjagaan serta peningkatan patroli.

“Kita siapkan penambahan pasukan kita untuk melakukan penjagaan dan peningkatan intensitas patroli untuk mencegah terjadinya hal seperti itu, termasuk kita tingkatkan komunikasi dengan forkopimda untuk saling mendukung dalam melakukan langkah-langkah pencegahan supaya tidak terjadi kasus pengeboman di Aceh,” katanya.

Dalam kesempatan itu, jenderal bintang dua ini juga menyatakan, Polda Aceh akan melakukan pengamanan ketat saat perayaan Paskah pada April mendatang, termasuk menempatkan personel Polri di gereja-gereja.

“Sekarang kita patroli, nanti saat pelaksanaannya kita akan menempatkan pasukan dalam rangka pengamanan. Bukan hanya di gereja, tetapi di tempat-tempat lain,” kata Wahyu.

Menurut Wahyu, untuk mencegah munculnya teroris di Tanah Rencong, maka pentingnya pencegahan dan deteksi dini. Upaya ini, kata Wahyu, dilakukan dengan cara mapping atau pemetaaan.

“Sebelum kejadian kita terus lakukan mapping, melakukan deteksi dini, jadi tidak bisa, kejadian, terus deteksi. Kalau sudah kejadian, yang misalnya diungkap, kita meningkatkan pengamanannya,” ujarnya.

“Deteksi akan terus dilakukan secara kontinu, secara terus menerus, tidak bisa deteksi dini itu, sekarang, terus nanti berhenti, nanti deteksi lagi, tidak bisa, itu merupakan suatu yang harus berkesinambungan,” pungkas Wahyu.

Editor: dani

Shares: