InsfrastrukturNews

Paket Proyek Pembangunan Rumah Gempa Pidie Jaya Segera Dilelang

Plt BPBD Pidie Jaya, Okta Handipa, (popularitas.com/Nurzahri)

PIDIE JAYA (popularitas.com) – Pembangunan kembali rumah rusak pasca gempa Pidie Jaya tahap III, sebanyak 711 unit, akan segera lelang.

Pasalnya, Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Jaya, sudah merampung penyusunan dokumen paket rumah gempa daftar tunggu tahap III tersebut.

Plt BPBD Pidie Jaya, Okta Handipa menyebutkan, dari total 47 paket, 43 diantaranya dokumennya sudah pernah diserahkan ke Unit Kelompok Kerja Unit Layanan Pelelangan (ULP) setempat.

“Untuk rumah gempa ini, dokumen pelelangannya sudah kita serahkan ke ULP. Namun usai dilakukan pengecekan oleh ULP, dokumen ada yang harus dilengkapi kembali oleh kami,” kata Okta Handipa kepada popularitas.com, Selasa 17 Maret 2020.

Pihaknya akan secepatnya melengkapi kekurangan dokumen tersebut, sehingga akhir Maret 2020, paket proyek rumah gempa sudah diupload atau ditayangkan di portal Lembaga Pelelangan Secara Elektroknik (LPSE) setempat.

Dari 711 sisa rumah yang belum berhasil dibangun tahun 2018 dan 2019 itu, dibagi dalam 47 paket pelelangan. Masing-masing dengan nilai Rp 1,274 miliar,  di mana rata-rata perpaket berjumlah 15 hingga 16 unit rumah, perunit Rp 85 juta.

Sedangkan sisa paket pelelangan lainnya, yang belum sempat diserahkan ke Pokja, sambil melengkapi 43 dokumen yang sudah pernah diserahkan ke ULP itu, pihaknya juga menyusun kelengkapan berkas empat paket itu.

“Target kita pembangunan rumah masyarakat korban gempa ini akan mulai dikerjakan usai lebaran Idul Fitri,” kata mantan Kabid Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Pidie Jaya itu.

Namum begitu, pihaknya akan melakukan verifikasi terhadap nama-nama tersebut, sebagai bentuk pencegahan penerima manfaat bantuan rumah bersumber dana APBK, APBA maupun APBN, kembali menerima rumah pasca gempa.

“Tetap kita verifikasi, agar tidak dauble bantuan,” jelasnya.

Penerima bantuan rumah gempa tahap III ini, merupakan korban gempa Pidie Jaya 7 Desember 2016 lalu, yang mana 711 nama-nama penerima manfaat sudah tercantum dalam SK Bupati setempat.

“Masyarakat tidak usah percaya calo, karena kalau ada dalam SK itu yang akan meneriman bantuan rumah gempa ini. Kalau mau tau masuk tidak, datang saja ke BPBD dengan membawa KTP,” jelasnya.

Reporter: Nurzahri

Shares: