HeadlineNews

Obat sirup anak dilarang dijual di Aceh

Tiga belas anak di Jawa Timur, meninggal dunia akibat gagal ginjal akut misterius. Hal tersebut disampaikan oleh dr Sjamsul Arief, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) daerah itu, Kamis (20/10/2022). Sementara, di Aceh, sebanyak 20 anak juga meninggal dunia akibat penyakit serupa pada periode Juni-Oktober 2022.
BPOM 32 izin edar obat sirup produk PT Rama Emerald Multi Sukses
Ilustrasi - Obat sirup. (ANTARA/HO-Sutterstock).

POPULARITAS.COM – Tiga belas anak di Jawa Timur, meninggal dunia akibat gagal ginjal akut misterius. Hal tersebut disampaikan oleh dr Sjamsul Arief, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) daerah itu, Kamis (20/10/2022). Sementara, di Aceh, sebanyak 20 anak juga meninggal dunia akibat penyakit serupa pada periode Juni-Oktober 2022.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, dr Hanif menyebutkan, dari 31 kasus penyakit gagal ginjal yang terjadi pada anak di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, 20 orang diantaranya meninggal dunia.

Kematian misterius anak disejumlah daerah di Indonesia, diduga erat kaitannya dengan temuan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI tentang tercemarnya sejumlah merek obat batuk dan sirup untuk anak dari Etilen Glikol dan Dietilen Glikol (DEG).

Hasi uji sampling yang dilakukan oleh BPOM RI, terdapat lima jenis obat batuk anak yang diduga mengadung EG dan DEG, yakni Termorex Sirup (obat demam) Produksi PT Konimex, Flurin DMP Sirup (Obat Flu dan Batuk), produksi PT Yarindo Farmatama, Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu) produksi Universal Pharmaceutical Industries, dan Unibebi Demam Sirup (obat demam) produksi Universal Pharmaceutical Industries, serta Unibebi Demam Drops (Obat demam) produksi Universal Pharmaceutical Industries.

Apa itu Etilen Glikol dan Dietilen Glikol

Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG), merupakan senyawa kimia. Kerap dipakai dalam industri produk konsumen untuk digunakan sebagai pelarut. Zat ini di produksi dari etilen oksida. Etilen Glikol dan beberapa turunannya mengandung racun, sehingga saat masuk ke organ tubuh melewati ambang batas yang diizinkan, dapat sebabkan kematian.

Dikutip dari Halodoc,  etilen glikol adalah senyawa pelarut yang digunakan untuk kebutuhan industri berat ataupun kosmetik. Dalam obat-obatan, terkadang ada beberapa kandungan yang tidak bisa larut dalam air, contohnya saja parasetamol. Untuk itulah perlu ada tambahan senyawa alkohol sebagai pelarutnya. Akan tetapi, tentu saja senyawa ini tidak bisa digunakan untuk melarutkan obat karena berbahaya. 

Oleh karena itu, dalam industri pengobatan, senyawa alkohol yang bisa dan aman untuk digunakan sebagai pelarut adalah jenis propilen glikol dan gliserin. Kedua jenis ini umum juga digunakan sebagai pengawet, penahan kelembapan, dan kosmetik sehingga tidak menyebabkan bahaya secara langsung. 

Hanya saja, baik propilen glikol dan gliserin, membutuhkan  waktu pengolahan yang cukup lama dikarenakan titik beku yang lebih tinggi. Sementara itu, etilen glikol memiliki titik beku yang lebih rendah.  

Oleh karena itu, dalam segi bisnis, proses pengolahan ini jauh lebih menguntungkan, efisien, dan tidak memakan biaya yang lebih besar. Efisiensi semacam ini yang kerap digunakan industri-industri yang “nakal” untuk menyiasati menaikkan keuntungan yang lebih besar.  

Untuk kondisi-kondisi yang terjadi secara alami demikian, ada batas wajar yang sudah diatur oleh lembaga kesehatan internasional. Sementara, temuan etilen glikol yang ditemukan pada sebagian besar obat sirup bukanlah produk sampingan, melainkan memang senyawa yang digunakan sebagai pelarut. Inilah yang diduga menjadi penyebab kondisi gagal ginjal akut pada anak akhir-akhir ini.

Larang penggunaan obat sirup dan tarik peredarannya di Aceh

Guna menghindari kasus kematian anak terus berlanjut, Dinas Kesehatan Aceh telah melarang penggunaan obat batuk dan deman sirup untuk anak di seluruh instalasi kesehatan di daerah ini. Menurut Hanif, pihaknya telah mengeluarkan edaran larangan tersebut, dan bahkan telah meminta toko dan apotek untuk menghentikan penjualan obat sirup untuk anak.

Langkah serupa juga dilakukan oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Aceh. Dikatakan ketua organisasi itu, pihaknya telah menginstruksikan seluruh apotek di Aceh stip penjualan obat sirup hingga selesainya penelitian oleh Kementrian Kesehatan.

“Kita sudah intruksikan seluruh apotek di Aceh stop penjualan obat sirup anak,” ujarnya.

Langkah menghentikan penjulan itu, sebagai antisipasi. Namun pihaknya juga berharap masyarakat untuk tidak panik jika anaknya sakit. “Kita menghimbau masyarakat tidak perlu panik, silakan datang ke Apotek untuk berkonsultasi dengan apoteker tentang obat-obatan yang digunakan agar obat-obatan yang gunakan tepat dan aman,” tambahnya.  

Lebih lanjut, Tedy menyebutkan adapun ciri-ciri gejala gagal ginjal akut ini diantaranya sulit buang air kecil, warna urine gelap, sesak nafas, mual dan muntah dan beberapa gejala lainnya. (Laporan Fadhil dan Riska)

 

Editor : Hendro Saky

Shares: