KesehatanNews

Obat Covid-19 Buatan AS Dapat Izin FDA

Satu botol obat Remdesivir terletak selama konferensi pers tentang penelitian Remdesivir pada pasien di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman,8 April 2020. - Ulrich Perrey/AFP/Bloomberg.

JAKARTA (popularitas.com) – Gilead Sciences Inc. dinyatakan telah mendapat otorisasi penggunaan antivirus secara darurat untuk pasien terjangkit virus corona atau Covid-19.

Hal itu diungkapkan Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, Jumat, 1 Mei 2020 waktu Washington.

Food and Drug Administration (FDA) telah memberikan izin penggunaan remdesivir setelah menunjukkan hasil positif dalam membantu pasien pulih lebih cepat.
Untuk diketahui, izin penggunaan darurat berarti obat tersebut bisa dijual tanpa data lengkap terkait keamanan dan khasiatnya.

Saham Gilead ditutup melemah 4,8 persen di posisi US$79,95 di bursa saham New York. Gilead sudah dibanjiri pertanyaan terkait rencana perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dari obat tersebut.

Komisaris FDA Stephen Hahn yang berbicara dengan Trump mengatakan obat itu sedang digunakan untuk pasien rawat inap di rumah sakit. Sebuah studi yang dipimpin AS pekan lalu menunjukkan bahwa pasien yang mendapat obat remdesivir pulih dalam waktu rata-rata sebelas hari. Adapun pasien yang diberikan pil plasebo pulih dalam 15 hari.

Terapi efektif melawan infeksi virus corona dipandang sebagai jembatan utama, antara wabah yang sedang berlangsung dan telah menginfeksi lebih dari satu juta orang di AS dan upaya jangka panjang untuk membasmi virus atau membuat vaksin yang efektif.
Awal pekan ini, Gilead melansir ada sekitar 50.000 paket obat yang siap disalurkan.

Perusahaan telah melakukan pembicaraan dengan FDA terkait bagaimana obat tersebut akan digunakan. Selain itu Gilead juga berharap remdevisir menjadi andalan dalam penanganan pasien virus corona.

CEO Gilead Daniel O’Day mengatakan tidak ada panduan peraturan selain memikirkan bagaimana menyediakan akses obat-obatan kepada pasien di seluruh dunia. “Tidak ada waktu lain seperti ini dalam sejarah planet kita,” ujarnya seperti dilansir dari Bloomberg.

Sumber: Bisnis

Shares: