HeadlineInsfrastruktur

Nova resmikan dua proyek MYC

Gubernur Aceh Nova Iriansyah, resmikan dua proyek yang dilaksanakan dengan skema multi years contract (MYC). Kedua kegiatan adalah, Paket Jalan Batas Aceh Timur-Kota Karang Baru, di Aceh Tamiang. Kemudian, Paket Jalan Batas Gayo Lues- Babahrot di Aceh Barat Daya.
Nova resmikan dua proyek MYC
Gubernur Aceh, Ir. H. Nova Iriansyah, MT, didampingi Wakil Bupati Aceh Tamiang, Tengku Insyafuddin, ST, Sekda Aceh Timur, Ir. Mahyuddin, M.Si, Kadis PUPR Aceh, Mawardi, ST, melakukan penandatanganan prasasti saat meresmikan dan Soft Launching Kegiatan Peningkatan Jalan Batas Aceh Timur - Kota Karang Baru (MYC) dan Jalan Batas Gayo Lues - Babah Roet,Kabupaten Aceh Barat Daya, (MYC) di SD Babo, Kecamatan Bandar Pusaka,Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Senin, (27/6/2022).

POPULARITAS.COM – Gubernur Aceh Nova Iriansyah, resmikan dua proyek yang dilaksanakan dengan skema multi years contract (MYC). Kedua kegiatan adalah, Paket Jalan Batas Aceh Timur-Kota Karang Baru, di Aceh Tamiang. Kemudian, Paket Jalan Batas Gayo Lues- Babahrot di Aceh Barat Daya.

Peresmian dilakukan oleh Nova Iriansya di Aceh Tamiang, Senin (27/6/2022), dalam acara itu, turut hadir Wakil Bupati Aceh Tamiang, dan Gayoe Lues.

“Mudah-mudahan dengan selesainya jalan ini, arus barang dan jasa dapat lebih lancar, dan memberikan manfaat yang luas bagi warga,” kata Nova dalam sambutannya usai peresmian.

Nova melanjutkan, dengan telah diresmikannya jalan ini, dan rampung 100 persen, maka tranportasi warga dari kedua wilayah yang selama ini jalannya tidak bagus, saat ini kondisinya sudah mulus, dan dapat memperpendek waktu tempuh.

“Sebelum dibangun oleh pemerintah Aceh, kondisi jalan sanga buruk, dan sulit dilalui oleh masyarakat,” tukasnya.

Atas dasar pertimbangan itu, baik usulan warga yang selaras dengan visi Pemerintah Aceh untuk mempercepat konektivitas antar daerah, maka sejak 2020 lalu, proyek pembangunan 11 ruas jalan telah di lakukan dengan skema MYC. Dan dua jalan yang diresmikan hari ini, bagian dari proyek prioritas itu,” ujar Nova lagi.

Tentu saja, ujar Nova kemudian, berhasilnya pengerjaan proyek ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak, baik itu waga Aceh Tamiang, Aceh Timur, Gayo Lues, dan Aceh Barat Daya.

“Terimakasih atas dukungan semua pihak, sehingga proyek yang sudah dijalankan dua tahun ini dapat segera dinikmati masyarakat,” imbuhnya.

Selain dua proyek yang diresmikan hari ini, kata Nova lagi, ada sejumlah proyek MYC lainnya yang masih dalam tahap pengerjaan, yang sudah rampung, dan kesemuanya ditargetkan akan selesai pada Desember 2022.

Proyek-proyek itu diantaranya adalah, Jalan Sinabang-Sibigo, Jalan Nasreuhe-Lewak-Sibigo, peningkatan jalan Blangkejeren-Tongra-Batas Aceh Barat Daya, Peningkatan Jalan Batas Aceh Timur-Pining-Blangkejeren, Peningkatan Jalan Trumon-Batas Aceh Singkil, Peningkatan Jalan Peureulak-Lokop-Batas Gayo Lues, Peningkatan Jalan Sp. Tiga Redelong-Pondok Baru-Samarkilang, dan Peningkatan Jalan Jantho-Batas Aceh Jaya.

Gubernur menambahkan, pembangunan 14 ruas jalan ini sebenarnya menjadi mimpi para pemimpin Aceh terdahulu, untuk menghubungkan setiap kabupaten/Kota di Aceh. Almarhum Profesor Ibrahim Hasan, mantan gubernur Aceh, da tahun 1990-an mencetuskan “Jalan Terobosan”, yang bertujuan menghubungkan lintas kabupaten agar perekonomian warga bisa lebih menggeliat dan berdenyut.

Upaya tersebut kemudian berlanjut pada masa kepemimpinan Almarhum Profesor Syamsuddin Mahmud, yang beliau beri nama “Jaring Laba-laba.” Perencanaan beliau masih sama. Pesisir Aceh, mulai dari Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Barat, dan Nagan Raya, termasuk Kota Subulussalam, dengan kawasan tengah seperti Bener Meriah, Aceh Tengah, Acen Tenggara, dan Gayo Lues haruslah tersambung melalui jalur darat dan tentu dengan jarak yang dekat.

Mimpi dua gubernur pendahulu itu kemudian dilanjutkan oleh Gubernur Aceh Abdullah Puteh, yang menyebut program tersebut dengan nama: “Ladia Galaska.” Program ini kemudian dilanjutkan oleh dua Gubernur setelahnya, yaitu Zaini Abdullah dan Irwandi Yusuf.

Lantas di bawah kepemimpinan Gubernur Nova Iriansyah, di mana pembangunan sarana dan prasarana (infrastruktur) yang merupakan salah satu program prioritas, pembangunan jalan ini berhasil diwujudkan.

Lewat program Aceh Seumeugot, yang fokus pada upaya untuk memastikan tersedianya sarana dan prasarana (infrastruktur) secara cerdas dan berkelanjutan, semua program unggulan terutama yang menjadi daya ungkit pembangunan ekonomi dijalankan.

Nova berpesan, keberadaan kedua ruas jalan yang telah diresmikan dan jalan lainnya yang akan segera tuntas, mesti dimanfaatkan dan dipelihara dengan baik. “Saya mengharapkan seluruh masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang dan Kabupaten Aceh Barat Daya turut memelihara dan merawatnya agar manfaatnya bisa lebih maksimal,” ujar Nova.

Sementara itu, Wakil Bupati Aceh Tamiang, T. Insyafuddin, mengatakan, atas nama seluruh masyarakat Aceh Tamiang, ia menyampaikan terima kasih kepada gubernur yang telah mengakomodir aspirasi masyarakat. “Alhamdulillah kami sangat bersyukur, pembangunan jalan penghubung sepanjang 15,1 kilometer ini telah rampung dilaksanakan,” kata dia.

Insyafuddin mengatakan, masyarakat sudah lama menantikan dan mereka sangat membutuhkan jalan itu. Hal itu sangat penting dalam peningkatan pelayanan dan mendukung denyut perekonomian di wilayah Karang Baru. “Jalan ini membuka keterisolasian masyarakat dan sangat mendukung sektor pertanian dan perkebunan.”

Sementara itu, Wakil Bupati Gayo Lues, Said Sani, mengatakan, jika Aceh Barat Daya dan Gayo Lues adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Karena itu sejak tigapuluhan tahun lalu, para gubernur Aceh terdahulu telah melambungkan cita-cita menghubungkan akses jalan antar wilayah yang salah satunya jalan Gayo Lues ke Aceh Barat Daya. Ia menyebutkan, menjadi catatan sejarah, bahwa saat ini mimpi para pendahulu tersebut telah terwujud.

Khairul Azmi, Keuchik Gampong Ie Mirah di Babahroet Kabupaten Aceh Barat Daya, juga menyampaikan terima kasihnya kepada Pemerintah Aceh. Dengan selesainya pembangunan jalan itu, akses ke Gayo Lues semakin mudah. “Biasa jarak tempuh mencapai 4 jam lebih, sekarang 2 jam sudah sampai,” kata dia. Ia menyebutkan, dengan akses bertambah mudah, kini lalulintas pedagang ke dua daerah itu semakin tinggi intensitasnya.

 

Editor : Hendro Saky

Shares: