FeatureHeadline

Nora Idah Nita dan Keinginannya Jika Terpilih Ketua Kadin Aceh

RABU, 12 Juni 2019 merupakan tenggat akhir pendaftaran bakal calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh periode 2019-2024. Hari itu, para pengurus organisasi pengusaha tersebut ramai berkumpul di kantor yang terletak di Jalan Taman Makam Pahlawan.

Kesibukan para pengurus Kadin Aceh yang sedang mempersiapkan agenda Musyawarah Provinsi (Musprov) belakangan dikejutkan dengan kehadiran sejumlah rombongan dari Aceh Tamiang. Rombongan itu dipimpin oleh seorang perempuan berhijab hitam, dan baju terusan putih mencolok yang kontras dengan paduan motif berwarna keemasan.

Kedatangan rombongan dari kabupaten perbatasan Aceh tersebut mendapat sambutan dari Ketua Steering Commitee (SC) Musprov Kadin Aceh, Muhammad Mada.

“Ibu ini namanya Nora Idah Nita, dari Tamiang, dan beliau hari ini mendaftarkan diri sebagai salah satu kandidat ketua,” kata pria yang akrab disapa Cek Mada tersebut.

Nora, perempuan yang diperkenalkan oleh Cek Mada melempar senyum kepada seluruh pengurus Kadin Aceh dan awak media, yang ada di dalam ruang pendaftaran tersebut.
Perempuan yang saat ini menjabat sebagai Ketua Kadin Aceh Tamiang itu lantas menyerahkan berkas pendaftaran kepada panitia.

“Saya ingin menghidupkan kembali dunia usaha Aceh yang selama ini sudah mati suri,” kata Nora mengungkap alasannya mendaftar sebagai Ketua Kadin Aceh, usai menyelesaikan proses administrasi kepada popularitas.com.

Lebih lanjut, anggota DPRK Aceh Tamiang tersebut menyebutkan tentang pentingnya organisasi pengusaha di Aceh dipimpin oleh sosok wanita. “Yah wanita pengusaha juga harus mampu menjadi ketua Kadin Aceh,” katanya.

Keinginan Nora, yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia atau Iwapi Aceh Tamiang ini, bukan sebagai penggembira. Namun, Nora bersama tim suksesnya mengaku bersungguh-sungguh untuk dapat terpilih sebagai ketua Kadin Aceh nantinya.

Sikap serius Nora untuk merebut kursi Ketua Kadin Aceh juga dibuktikan dengan tidak mempermasalahkan salah satu syarat yang harus dipenuhi, yaitu dana kontribusi sebesar Rp1 miliar. “Hal tersebut wajar dan tidak memberatkan,” kata Nora.

Dia beralasan jumlah dana sebesar itu tentu diperlukan oleh Kadin Aceh untuk keberlangsungan organisasi. Perempuan yang saat ini berusia 44 tahun tersebut juga memastikan dirinya siap memenuhi semua persyaratan, dan memastikan akan berkompetisi secara fair dengan calon lainnya.

“Saya daftar serius, dan ingin terpilih sebagai ketua, sebab banyak hal yang nantinya akan saya beresin terkait dengan organisasi ini dan juga menghidupkan iklim dunia usaha,” tandas Nora.*(SKY)

Shares: