News

Nelayan Aceh Apresiasi Hari Libur Kenang Peristiwa Tsunami

Foto: Nelayan membawa ikan hasil tangkapan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja di Lampulo, Banda Aceh. (ANTARA/Khalis)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Sekretaris jenderal (Sekjen) Panglima Laot/lembaga adat nelayan Aceh Umar bin Abdul Aziz mengapresiasi keputusan pemerintah setempat yang menetapkan 26 Desember 2019 sebagai hari libur daerah untuk mengenang peristiwa bencana tsunami yang menimpa wilayah itu.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Aceh yang telah mengeluarkan kebijakan untuk libur sehari pada hari ini guna mengenang peristiwa bencana tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004,” katanya di Banda Aceh, Kamis, 26 Desember 2019.

Pemerintah Aceh menetapkan tanggal 26 Desember sebagai hari libur resmi bagi pekerja pada perusahaan yang melakukan usahanya di Aceh.

Penetapan hari libur tersebut diputuskan melalui Surat Keputusan Gubernur Aceh tentang Hari Libur Resmi Memperingati Gempa dan Tsunami Aceh yang ditetapkan pada 24 Juni 2019 yang ditandatangani Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

Pentingnya penetapan hari libur pada setiap tanggal 26 Desember, kata Umar, agar tsunami menjadi pembelajaran penting bagi generasi muda sebagai bencana yang menyebabkan tidak kurang dari 200 ribu warga meninggal dunia dan dinyatakan hilang.

“Mengenang tsunami sebagai media untuk mendidik masyarakat, khususnya warga pesisir agar siap siaga jika terjadi bencana itu. Tsunami 15 tahun lalu hendaknya menjadi pelajaran untuk mitigasi bencana kemungkinan terjadi dimasa mendatang,” kata Sekjen Panglima Laot Aceh.

Khusus bagi masyarakat pesisir, Umar menjelaskan, telah menjadi kesepakatan adat bahwa setiap tanggal 26 Desember merupakan hari libur melaut.

“Artinya, pada tanggal tersebut tidak diperbolehkan nelayan beraktifitas di laut dan jika ada yang melanggar maka akan dikenakan sanksi adat. Pada hari ini, nelayan berdoa bersama di meunasah dan masjid-masjid, mengenang peristiwa tsunami,” kata dia.

Jadikan peristiwa tsunami 15 tahun lalu sebagai pembelajaran dan hikmah untuk kita lebih dekatkan diri kepada Sang Khalik Allah SWT, serta menjauhi diri dari segala perbuatan yang mungkar, ujar Umar yang juga Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar Raniry Darussalam itu.* (ANT)

Shares: