News

Mualem Minta Kapolda Profesional Terkait Kasus Pemukulan Cage

Azhari Cage menunjukkan bekas pukulan di bagian kepala usai melakukan konferensi pers di Ruang Banggar DPRA | Foto: Alfath Asmunda

BANDA ACEH (popularitas.com) – Ketua Umum Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh (PA), Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem, meminta Kapolda Aceh untuk bertindak dan bersikap profesional serta adil dalam menanggani kasus pemukulan terhadap Ketua Komisi I DPR Aceh Azhari Cage. Seperti diketahui, Azhari Cage diduga dipukuli oleh sejumlah oknum polisi saat bertugas mengamankan aksi demontrasi mahasiswa di Gedung DPR Aceh, Banda Aceh pada Kamis, 15 Agustus 2019 lalu.

Penegasan ini disampaikan Mualem, setelah memahami, mempelajari dan menyikapi suasana batin serta moral dari perkembangan kasus tersebut, yang terkesan hanya berjalan sepihak. Termasuk desakan Panglima Wilayah KPA dan Ketua Umum DPW Partai Aceh (PA) dari 23 kabupaten dan kota di Aceh, agar dirinya segera bersikap.

Apalagi, setelah adanya pemanggilan terhadap sejumlah saksi dari staf Komisi I dan Sekretariat DPR Aceh maupun sejumlah mahasiswa untuk dikonfirmasi, sementara terhadap oknum polisi yang dilaporkan Azhari Cage, terkesan didiamkan.

“Saya kira, Kapolda Aceh harus arif dan bijaksana dalam melihat serta mempelajari kasus ini secara berimbang dan profesional. Secara internal, saya meminta seluruh jajaran Komite Peralihan Aceh (KPA) dan Partai Aceh (PA), mulai dari gampong (desa) hingga pusat, untuk menahan diri dan menghargai proses hukum yang sedang berlangsung,” tegas Mualem seperti dikutip Juru Bicara Partai Aceh Muhammad Saleh, di Banda Aceh, Selasa, 27 Agustus 2019.

Mualem bahkan mengaku telah dihubungi oleh sejumlah petinggi di Mabes Polri yang meminta agar menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan, dengan tetap menjunjung tinggi azas praduga tak bersalah.

“Karena itu, Mualem meminta Kapolda Aceh Irjen Pol. Rio S Djambak untuk segera mengambil langkah tepat dan terukur, mengedepankan azas praduga tak bersalah. Sebaliknya, jika terbukti tentu harus menindak oknum polisi yang diduga telah melakukan perbuatan di luar prosedur dan hukum tersebut,” katanya.

Sebagai aparat penegak hukum negara polisi diminta untuk memberikan contoh terbaik bagi masyarakat. Institusi tersebut juga diminta menindak setiap anggotanya yang bersalah. Menurutnya ini menjadi penting sehingga memberi pelajaran moral bagi rakyat Aceh bahwa, penegakkan hukum tanpa berat sebelah.

Menurut Mualem, proses hukum yang terkesan sepihak ini, justru akan melukai perasaan serta psikologis Azhari Cage secara pribadi sebagai anggota DPR Aceh, anggota KPA serta PA secara kolektif atau organisasi. Termasuk 81 anggota DPR Aceh dari berbagai partai politik nasional dan lokal maupun rakyat Aceh secara umum. “Memang, tidak ada pihak yang kebal hukum di negari ini. Tapi, cara-cara seperti itu tentu tidak sangat bijak untuk dipertontonkan kepada rakyat,” katanya lagi.

Apalagi, sebagai institusi negara, jajaran Polri merupakan bagian tak terpisahkan dari tugasnya untuk menjaga dan merawat perdamaian Aceh yang kini sudah terwujud. Dia turut mempertanyakan sikap dan prilaku tidak sehat yang dipertontonkan oknum Polri di jajaran Polda Aceh, dalam menjalankan tugasnya melindungi dan mengayomi masyarakat.

“Sebagai pengayom masyarakat, saya yakin Kapolda Aceh beserta jajaran bisa bertindak lebih bijaksana, terutama pembinaan dan penegakkan hukum secara internal terhadap anggota Polri yang memang patut diduga telah melakukan tindakan di luar prosedur saat mengamankan aksi demontrasi mahasiswa beberapa waktu lalu itu,” harap Mualem.

Mualem juga meminta Kapolda Aceh untuk menjelaskan kepada publik secara jujur dan terbuka, mengenai tindaklanjut dari proses yang sedang berlangsung.

“Rakyat Aceh dan jajaran KPA serta PA hingga saat ini belum mendengar dan mendapat informasi secara langsung maupun melalui media pers, tentang proses hukum terhadap oknum pelaku pemukulan terhadap Azhari Cage, yang juga Juru Bicara KPA Pusat,” tegas Mualem kembali.

Mualem yakin jajaran Polda Aceh di bawah kepemimpinan Irjen Pol. Rio S Djambak akan bersikap dan bertindak profesioanal, adil dan tidak akan melindungi anak buahnya yang patut diduga telah melanggar prosedur dan hukum.

“Selama ini, hubungan antara Polda Aceh dan jajaran hingga ke tingkat Polsek dengan pimpinan KPA-PA dan anggota berjalan cukup baik. Karena itu, kami berharap dapat terus ditingkatkan. Begitupun, terkait proses hukum terhadap oknum polisi yang memukul Azhari Cage, jangan sampai menciderai hubungan baik tersebut,” ujar Mualem.

Sebagai pimpinan tertinggi KPA dan PA, Mualem beserta jajaran akan berkenan untuk duduk bersama pihak kepolisian guna mencari jalan keluar terbaik dalam menyelesaiakan masalah ini.

“Kami siap membuka diri dan menyelesaikan masalah ini secara bermartabat. Tidak ada satu pihak pun yang harus menjalani dan mengalami perlakuan secara tidak adil,” tegas Mualem seperti disampaikan Muhammad Saleh.* (BNA/RIL)

Shares: