BANDA ACEH (popularita.com) – Mantan Panglima GAM, Muzakir Manaf atau lebih dikenal Mualem berharap dua partai lokal di Aceh yakni PA dan PNA harus kompak. Sebab, kedua partai itu lahir dari perjuangan.
Hal itu disampaikan Mualem dalam sambutannya saat silaturahmi bersama ribuan eks kombatan GAM di kompleks makam sang proklamator GAM, Teungku Hasan Muhammad di Tiro, Meureu, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Senin, 23 Desember 2019.
“Sebenarnya kita satu, cuma visi dan misi berbeda, tetapi tujuan satu, maka di hari ini mari bersatu, kita tahu bahwa dua partai lokal ini, antara PA dan PNA lahir dari rahim yang sama,” kata Mualem.
Oleh karena itu, Mualem menyerukan kepada eks kombatan GAM seluruh Aceh untuk kompak, meski visi dan misi berbeda. Menurutnya, semua itu memiliki tujuan sama yakni mensejahterakan rakyat.
“Intinya semua partai ingin mensejahterakan rakyat, ingin mensukseskan provinsi yang kita cintai Aceh ini. Tapi cara mungkin berbeda sedikit, maka tidak ada khilafiyah lagi, yang penting sama-sama ke masa hadapan,” jelas Mualem.
Dalam kesempatan itu, Mualem juga mengaku yakin persoalan bendera bintang bulan yang saat ini masih terjadi polemik antara pemerintah Aceh dan pusat akan segera selesai.
“InsyaAllah bahwa tidak lama lagi akan kita harapkan bendera akan selesai antara kita dengan pusat sesuai perjanjian antara RI dengan pimpinan GAM. Mudah-mudahan tidak ada yang negatif untuk masa hadapan,” ujarnya.
Selama ini, kata Mualem, apa yang disuarakan para eks kombatan GAM khususnya soal bendera memang menjadi bumerang di republik ini. Tetapi, hal itu tak bisa dipisahkan karena aspirasi para pejuang-pejuang masa lalu.
“Para aparat, mungkin saudara melihat bendera ini jadi bumerang pada kita, sebenarnya, ini hanya batin orang Aceh bapak-bapak, yang belum terlaksana, inilah aspirasi kami, tetapi tidak ada action apa-apa di samping bendera bintang bulan ini, kami tetap komit para bapak aparat untuk perjuangan,” kata Mualem.*(C-008)
