HeadlineIn-Depth

Misteri Dana Rp 1,7 Triliun untuk Corona (3)

Dosen Politeknik Lhokseumawe Reaktif Covid-19 Meninggal di Aceh Utara
Ilustrasi, Rapid test. (ist)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Dalam kesempatan yang sama, masyarakat sipil Aceh juga mendesak pemerintah segera memaparkan langkah-langkah penanggulangan dampak Covid-19 secara jangka panjang. Direktur Flower Aceh, Riswati mengungkapkan masyarakat Aceh butuh kejelasan dari pemerintah mengenai upaya penanganan   mengatasi krisis tersebut.

BACA DULU:  Misteri Dana Rp 1,7 Triliun untuk Corona (1)

                     Misteri Dana Rp 1,7 Triliun untuk Corona (2)

“Masyarakat membutuhkan informasi tentang proyeksi  rencana kerja Pemerintah Aceh untuk  jangka pendek, menengah, dan jangka panjang dalam menanggulangi pandemi ini, termasuk upaya pemulihan ekonomi yang akan dijalankan,” kata dia.

Katanya, hal itu menyikapi langkah-langkah pemerintah yang saat  ini masih berkutat pada pemberian bantuan langsung. Pemulihan ekonomi dengan sebatas pembagian sembako, kata Riswati, tidak dapat menjawab secara utuh persoalan besar yang dihadapi masyarakat hari ini.

Mestinya dengan alokasi dana penanganan Covid-19 yang mencapai Rp 1,7 triliun untuk bantuan sosial dapat dipersiapkan mekanisme yang jelas. Agar mempercepat pemenuhan kebutuhan jangka panjang dan mudah diakses masyarakat sampai di tingkat desa.

Namun masyarakat sipil menilai hingga sekarang pemerintah Aceh belum memiliki skema khusus untuk memikirkan pemulihan ekonomi dampak Covid-19 jangka panjang. Mereka menilai, bila hanya berkutat penanganan memberikan bantuan tunai, tidak dapat menjawab untuk memperbaiki perekonomian masyarakat yang hancur akibat pandemi ini.

Lebih lanjut Riswati mengingatkan pentingnya memperkuat sinergi dan kerja bersama antar intansi pemerintah di seluruh tingkatan. Setiap kebijakan mengikutsertakan masyarakat sipil, termasuk sektor swasta, media, akademisi dan pihak strategis lainnya.

“Sehingga upaya penangananya menjadi tanggung jawab bersama dan berkelanjutan,” jelasnya.

Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani yang akrap disapa SAG mengaku, untuk penenganan dampak Covid-19 di Aceh masih cukup menggunakan dana BTT sebesar Rp 118 miliar. Dana tersebut yang telah dialokasikan dalam APBA 2020.

“Kita masih gunakan Belanja Tak Terduga (BTT) sekitar Rp 118 miliar,” ungkap SAG singkat melalui pesan singkat.

Kata SAG, dana Rp 1,7 triliun baru akan dipergunakan bila dana BTT Rp 118 miliar itu sudah habis dipergunakan.  “Bila alokasi BTT sudah habis (baru dipergunakan dana Rp 1,7 triliun),” jawabnya singkat.

Masih menurut SAG, penggunaan anggaran tersebut nantinya akan disesuaikan kebutuhan dan alokasinya di setiap daerah. Refocusing anggaran APBA 2020 ini dilakukan di semua provinsi dan kabupaten/kota, meskipun bukan daerah merah Covid-19 yang segera memberlakukan PSBB. Bersambung…..

Penulis: A.Acal

Shares: