HukumNews

Mertua Sering Minta Uang, Anak Tega Bunuh Ibu Kandung

Mertua Sering Minta Uang, Anak Tega Bunuh Ibu Kandung
Kasat Reskrim Polres Aceh Utara, AKP Rustam Nawawi

BANDA ACEH (popularitas.com) – Seorang pria berinisial N (35) yang membunuh ibu kandungnya sendiri, hanya gara-gara mertua sering meminta uang untuk kebutuhan sehari-hari.

Kendati demikian, penyidik Polres Aceh Utara masih sedang mendalami kasus pembunuhan Fatimah (63) Dusun Satu Tgk Mak Amin, Desa Meunasah Panton Labu, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara.

Nek Fatimah ditemukan bersimbah darah dengan gorokan di leher di rumahnya, Senin (8/6/2020). Berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan kesaksian dari beberapa saksi, pembunuhnya mengarah kepada anak kandungnya sendiri.

“Pengakuan tersangka selama ini ibu mertuanya sering minta uang kepadanya,” kata Kasat Reskrim Polres Aceh Utara, AKP Rustam Nawawi, Rabu (10/6/2020).

Katanya, penyidik masih terus mendalami dan melakukan penyelidikan. Apakah ini pembunuhan berencana atau tidak. Dugaan sementara pembunuhan ini adalah pelaku tunggal, pada tubuh koban hanya terdapat satu luka gorokan di leher.

Penyidik juga sudah meminta keterangan istri tersangka, ibu merdua, tetangga hingga kerabat terdekat. “Pemeriksaan sementara kondisi mental tersangka normal, tersangka juga bukan pecandu narkoba juga,” kata  Rustam.

Rustam menjelaskan, korban selama ini hanya tinggal seorang diri di rumah. Aksi pembunuhan ini bermula tersangka meminta uang Rp 300 ribu pada korban. Namun korban saat itu tidak memiliki uang sebanyak yang diminta tersangka.

Lalu tersangka meminta lagi sebanyak Rp 20.000 kepada ibu kandungnya untuk membeli rokok. Lagi-lagi ibunya mengatakan tidak ada uang. Saat itulah tersangka marah dan mengancam akan menggorok leher ibu yang telah melahirkannya.

“Korbanpun menjawab gorok saja leher saya, biar masuk surga,” kata AKP Rustam Nawawi mengutip keterangan dari tersangka, Selasa (9/6/2020).

Kata Rustam, tak terima apa yang dikatakan ibu kandungnya. Tersangka lantas mendekati dan memegang rambut korban dengan tangan kiri. Terjadilah peristiwa pembunuhan sadis tersebut, hingga korban terjatuh terlentang bersimbah darah.

Setelah melakukan aksi sadis itu. Tersangka mulai mengatur siasat seakan-akan bukan dirinya yang membunuh. Melihat ibu kandungnya sudah bersimbah darah, tersangka lalu membalikkan posisi korban hingga telengkup.

Lalu tersangka membersihkan diri, mencuci tangan yang berlumur darah usai membunuh ibunya. Sebelum keluar rumah, pintu dikunci dan membuka pintu belakang saja dan meletakkan pisau di samping dinding kamar.

“Hal itu dilakukan seolah-olah bukan dia pelakunya,” jelasnya.

Setelah itu tersangka sempat singgah di salah satu warung kopi di Panton Labu. Tak sempat memesan kopi, tersangka kembali ke lokasi kejadian. Lalu memberitaukan kepada kerabat di samping rumah korban, bahwa ibunya telah meninggal dunia.

“Selanjutnya diberitaukan kepada kerabatnya yang lain. Setelah dilakukan olah TKP dan keterangan saksi terungkap bahwa anaknya pelakunya,” pungkasnya.

Berdasarkan keterangan tersangka, sebut Rustam, pelaku berangkat dari rumahnya dari Panton Labu pukul 05.00 WIB. Lalu setelah menempuh perjalanan sekitar 45 menit, tersangka tiba di rumah korban.

Sampai di lokasi, tersangka masuk ke rumah korban melalui dinding rumah yang hanya tertutup dengan karung padi. Sebelum masuk, tersangka terlebih dahulu mengambil sebilah pisau yang disembunyikan di dekat batang pisang.[acl]

Reporter: Risky

Shares: