HeadlineInvest in Aceh

Menyusun Materi Investasi Pemerintah Aceh dengan Melibatkan Daerah

Menyusun Materi Investasi Pemerintah Aceh dengan Melibatkan Daerah

POPULARITAS.COM – Pemerintah Aceh melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh telah melakukan berbagai upaya dalam menggaet investor, baik luar maupun dalam negeri.

Salah satu cara menggaet investor adalah dengan melakukan promosi peluang investasi di Aceh. Caranya pun beragam, baik melalui agenda bisnis forum, One on One Meeting dan juga event pameran, serta media promosi lainnya.

Kepala DPMPTSP Aceh, Dr. Aulia Sofyan, S.Sos., M.Si melalui Staf Bidang Promosi Penanaman Modal, Cut Eliza Mutia mengatakan, sebagai salah satu alat kerja yang paling penting dalam melakukan tupoksi promosi investasi adalah adanya materi investasi yang tersaji dalam berbagai bentuk baik berupa buku, leafled maupun mapping potensi.

Oleh karena itu, kata Eliza, maka perlu dibentuk tim personalia yang solid untuk penyusunan materi promosi investasi tersebut yang akan menggambarkan peluang investasi di Tanah Rencong. Peluang investasi ini mencakupi 23 kabupaten/kota di Aceh.

“Untuk penyusunan materi, kita ada landasan dalam bekerja, yang tertuang pada SK Pimpinan Daerah, melalui SK Tim Penyusunan Materi Promosi Investasi Aceh Tahun 2020 yang personalianya itu ada dari DMPTPSP Aceh dan perwakilan dari pejabat yang menangani promosi penanaman modal di 23 kabupaten/kota,” ujarnya, Senin (24/8/2020).

Kata Eliza, penyusunan materi investasi tahun ini dibagi dalam 3 macam, berupa buku peluang investasi Aceh, leafled, dan mapping potensi investasi Aceh. Adapun informasi yang disajikan pada buku peluang investasi berupa infrastruktur pendukung investasi seperti Informasi tentang pelabuhan, bandara, jalan, air, hotel, rumah sakit yang ada di Aceh.

Hal utama yang menjadi fokus adalah penyajian 4 sektor potensial seperti sektor agroindustri, energi dan infrastruktur, pengembangan pariwisata dan pengembangan kawasan (KPBPB Sabang, Kek Arun Lhokseumawe, Kawasan PPS Kuta Raja dan KIA ladong).

“Untuk sektor infastruktur yang kita tawarkan, tahun ini ada penambahan, selain jalan tol, juga ada pembangunan jaringan pipa gas, akomodasi kota (moda kota) hasil koordinasi dengan dinas teknis terkait,” jelas Eliza.

Ia menjelaskan, tahun sebelumnya, materi investasi itu dicetak dalam bentuk bahan cetakan. Namun, selama pandemi Covid-19, materi itu hanya disajikan dalam bentuk digital/eBook.

“Perbedaan sebelum pandemi, dulu kita cetak dan kita bawa kemanapun kita lakukan promosi, baik pameran, bisnis forum, dan lain-lain. Tahun ini tidak buat dalam bentuk cetak, tetapi dalam bentuk digital/eBook, yang kita unggah pada web, media sosial juga,” ujar dia.

“Jadi semua siapapun investor yang ingin tau tentang buku ini bisa mengakses data tersebut, karena tujuan buku ini memberikan informasi awal kepada calon investor baik dalam maupun luar negeri,” tutur Eliza.

Selain itu, kata Eliza, tahun ini pihaknya juga melibatkan kabupaten/kota dalam SK Tim Penyusunan Materi Promosi Investasi Aceh Tahun 2020. Mereka diwajibkan untuk mengupdate atas usulan yang sudah ada pada buku tahun 2019 dan mengusulkan proyek investasi baru kepada tingkat provinsi.

“Jadi semua proyek yang tertuang dalam buku ini, tahun ini kita melibatkan mereka dan kita buka untuk usulan baru juga, dan sampai saat ini sudah ada beberapa kabupaten/kota yang mengusulkan,” ujarnya.

Dalam perjalanannya, ujar Eliza, memang ada beberapa kendala yang ditemui, salah satunya soal ada kabupaten kota yang belum aktif dalam mengusulkan proyek di kabupaten masing-masing.

“Tetapi kita berharap ke depan kabupaten/kota punya inisiatif mengusulkan proyek yang real dan siap, ini kan tahun pertama kita libatkan kabupaten/kota secara SK, kalau koordinasi tentunya aktif dengan kabupaten/kota sudah dari dulu kita lakukan, karena provinsi tidak punya lahan untuk ditawarkan, kita hanya fasilitator,” katanya.

Adapun kabupaten/kota yang telah mengusulkan proyeknya adalah Aceh Tengah, Aceh Barat, Aceh Besar, Gayo Lues, Aceh Jaya, Pidie Jaya, Banda Aceh, dan Sabang. Usulan mereka pun beragam, mulai dari pembangunan tambak udang paneme hingga pembangunan pabrik saus tomat.

“Semua mengusulkan masing-masing satu proyek, hanya Aceh Utara yang banyak yakni 6 proyek. Kita minta fokus satu, tetapi belum jawaban apa yang mereka fokus,” sebut Eliza.

Kata Eliza, semua usulan yang masuk ini masih dalam tahapan koreksi dan evaluasi. Sementara kabupaten/kota yang belum mengusulkan masih diberikan waktu hingga penyelenggaraan workshop penyusunan materi promosi yang rencananya pada akhir Agustus hingga awal September 2020 ini.

“Sebenarnya (batas pengusulan) sudah lewat batas sampai dengan 14 Agustus yang lalu, namun kita masih memberikan kesempatan sampai dengan penyelenggaraan workshop penyusunan materi promosi yang rencana pada akhir Agustus – awal September ini,” katanya.

Sebelum mengusulkan proyek, kata Eliza, ada beberapa langkah yang harus dilalui oleh tim di kabupaten/kota, seperti mencocokkan proyek sesuai RPJMD, Rencana Umum Penanaman Modal (RPUPM) dan kesesuaian RT/RW lokasi pembangunan proyek, yang dibahas melalui rapat koordinasi dengan instansi terkait dan mendapat persetujuan dari pimpinan daerah.

“Karena sekarang ada peraturan baru bahwa untuk membangun sebuah industri itu harus di dalam suatu kawasan industri, itu juga menjadi perhatian penting dalam tim penyusun ini,” jelas Eliza.

Eliza menambahkan, dalam mengusulkan proyek, kabupaten/kota diarahkan untuk melihat hasil kajian yang sudah tersedia pada dinas teknis, dan jika pun belum ada boleh membuat estimasi untuk kelayakan bisnis dan tahun berikutnya baru dianggarkan biaya penyusunan studi kelayakan.

Seperti Kabupaten Aceh Tengah, kata Eliza, mereka mengusulkan pembangunan pabrik saus, usulan ini lahir karena adanya usulan komunikasi aktif dengan berbagai instansi terkait dan juga pimpinan daerah.

Namun, katanya, ada beberapa catatan juga yang masih harus ditindaklanjuti seperti lahan, kepemilikan lahan apakah sudah masuk dalam kawasan industri tempat diusulkan pabrik saus ini, skema kerjasama yang ditawarkan kepada investor bagaimana, dan lain-lain. Sehingga, tak menimbulkan permasalahan di masa yang akan datang.

“Kita juga sangat mengapresiasi dukungan dari pihak dinas/instansi terkait di Provinsi Aceh yang telah memberi masukan yang konstruktif terhadap materi promosi melalui koordinasi dan komunikasi yang sangat baik, kita juga mendapat dan dan informasi yang sangat update, hal ini perlu kita jaga,” ujar Eliza. []

Reporter: Muhammad Fadhil
Editor: Acal

Shares: