News

Menikmati Mi Lobster, Kuliner Khas dari Simeulue

Sandiaga Unoe ingin Mie Aceh jajaki pasar Eropa
Ilustrasi, pengunjung memperlihatkan mi lobster yang sudah siap disajikan di Warung Mie Sinan, Kabupaten Simeulue, Aceh, Kamis, 26 Desember 2019. (Fadhil/Popularitas.com)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Belum lengkap rasanya jika berkunjung ke Kabupaten Simeulue, apabila belum mencicipi nikmatnya mi lobster. Kabupaten ini memang dikenal sebagai satu-satunya daerah penghasil lobster di Aceh.

Beberapa waktu lalu, popularitas.com berkesempatan mengunjungi Kabupaten Simeulue. Pada kunjungan ini, popularitas.com pun sempat menjajal kuliner mi lobster yang jadi andalan di pulau tersebut.

Salah satu warung mi yang menyediakan lobster adalah Warung Mie Sinan. Secara umum, warung ini tergolong sederhana dengan ukuran 5 x 10 meter. Selain lobster, warung ini juga menyediakan daging, kepiting dan udang.

Adnan (38), pemilik warung menyebutkan, ada tiga jenis lobter yang disediakan di warung miliknya, yaitu lobster batu, lobster bambu dan lobster kipas.

“Lobster yang dibikin ada mi lobster batu, bambu dan kipas, kalau kipas ini bentuknya kecil, manis dan lebih enak,” kata Adnan.

Kata Adnan, warung Mie Sinan dibuka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB hingga 00.00 WIB. Dalam sehari, ia biasanya menghabiskan 30 sampai 40 kilogram lobster.

“Per porsi biasanya 50 ribu dengan lobster seberat dua ons, apabila pengunjung meminta untuk lebih banyak lagi maka harganya disesuaikan lagi,” tutur Adnan.

Salah seorang pengunjung dari Banda Aceh, Rahmat Fajri mengaku baru pertama kali mencicipi mi lobster. Sebelumnya, ia hanya mengetahui tentang mi lobster di pemberitaan media dan media sosial lainnya.

Bagi Rahmat, lobster pada dasarnya memiliki rasa yang lezat, apalagi dicampur dengan mi. Tentunya, sensasinya bertambah sedap.

“Ini baru pertama kali saya makan lobster, dan Alhamdulillah langsung di daerah penghasil lobster,” kata Rahmat. (Fadhil)

Shares: