KesehatanNews

Mengetahui perbedaan gejala demam berdarah dan COVID-19

Demam berdarah dan COVID-19 memiliki kemiripan pada beberapa gejala, sehingga cukup banyak orang keliru mengenalinya. Mengetahui perbedaan kedua penyakit tersebut dapat membantu Anda untuk mewaspadainya dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Ilustrasi demam (aladokter.com)

POPULARITAS.COM – Demam berdarah dan COVID-19 memiliki kemiripan pada beberapa gejala, sehingga cukup banyak orang keliru mengenalinya. Mengetahui perbedaan kedua penyakit tersebut dapat membantu Anda untuk mewaspadainya dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Demam, sakit kepala, mual, dan muntah merupakan beberapa gejala demam berdarah dan COVID-19 yang tampak mirip. Kemiripan gejala ini dapat menyebabkan orang salah mengenali demam berdarah sebagai infeksi virus Corona atau sebaliknya, terlebih jika gejala tersebut dirasakan di tengah musim penghujan.

Meskipun begitu, kedua penyakit ini memiliki gejala khas yang hanya dimiliki oleh masing-masing penyakit tersebut. Apa sajakah gejala yang dimaksud?

Berikut adalah beberapa perbedaan gejala COVID-19 dan demam berdarah, dikutip dari aladokter.com.

Gejala demam berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejala penyakit ini biasanya akan muncul dalam waktu 3–10 hari setelah digigit nyamuk.

Selain demam, gejala khas demam berdarah meliputi sakit di bagian belakang mata, nyeri otot, muncul ruam atau bercak kemerahan di kulit, pembengkakan kelenjar getah bening.

Kemudian, jika sudah parah, demam berdarah akan menimbulkan gejala berupa nyeri perut yang parah atau perut terasa nyeri ketika ditekan, mimisan atau gusi berdarah dan terdapat darah dalam tinja, air seni, atau muntahan.

Gejala COVID-19

COVID-19 disebabkan oleh virus Corona dan ditularkan melalui percikan ingus atau ludah saat penderita COVID-19 bicara, bersin, atau batuk. Gejala COVID-19 biasa muncul dalam waktu 2–14 hari setelah terpapar virus.

Seseorang bisa diduga terinfeksi COVID-19 apabila menderita demam yang disertai beberapa gejala berikut; batuk, sesak napas, badan terasa lelah, nyeri otot atau badan pegal-pegal.

Kemudian, kehilangan indra penciuman (anosmia) atau indra pengecap (ageusia), sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau hidung berair, dan diare.

Penanganan yang Perlu Dilakukan

Jika Anda mengalami beberapa gejala demam berdarah atau COVID-19 di atas, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah konsultasi ke dokter. Untuk mengurangi risiko penularan virus, konsultasi dapat Anda lakukan secara daring menggunakan aplikasi layanan kesehatan.

Dokter akan memberi tahu tindakan apa saja yang harus Anda lakukan untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Selain itu, lakukan langkah-langkah berikut untuk meringankan gejala yang Anda alami; konsumsi paracetamol untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri, minum obat batuk, jika batuk, pastikan untuk beristirahat yang cukup, dan minum air setidaknya 8 gelas setiap hari agar jumlah cairan tubuh tetap terjaga.

Demam, baik yang disebabkan oleh demam berdarah maupun COVID-19, dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan hingga dehidrasi. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi banyak cairan, baik berupa air putih atau kaldu sup.

Anda juga bisa mengonsumsi buah segar, jus buah, atau jus buah kemasan. Selain menghidrasi tubuh, buah-buahan juga mengandung banyak vitamin, mineral, antioksidan, dan nutrisi penting lain yang dibutuhkan oleh tubuh, terutama saat sakit

Salah satu buah yang bisa Anda konsumsi adalah jambu biji. Selain bermanfaat untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang, jambu biji juga kaya akan kandungan vitamin C yang bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh sekaligus melawan virus atau bakteri penyebab infeksi.

Agar lebih praktis dan mudah dikonsumsi, Anda dapat mengonsumsi jambu biji dalam bentuk jus, baik yang dibuat sendiri maupun jus kemasan. Pastikan memilih jus yang terbuat dari buah asli, tanpa pemanis, pengawet, dan pewarna sintetis.

Sebagai pencegahan, Anda bisa mendapatkan vaksin dengue atau vaksin COVID-19 untuk mengurangi risiko terkena demam berdarah atau COVID-19.

Mengoleskan obat nyamuk ke kulit, menggunakan baju atau celana panjang, dan memberantas sarang nyamuk juga perlu dilakukan untuk mencegah demam berdarah. Sedangkan untuk mencegah COVID-19, Anda perlu menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak dengan orang lain, memakai masker, dan rajin mencuci tangan menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer.

Shares: