News

Mengenal Mutasi Covid-19 D614G, 10 Kali Lebih Cepat Menular

Dokter Spesialis di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh Positif Corona
Ilustrasi. FOTO : REUTERS/Dado Ruvic

POPULARITAS.COM – Pakar biomolekuler Universitas Airlangga (Unair), Ni Nyoman Tri Puspaningsih menyatakan mutasi virus coronaSARS-CoV-2 yang dinamakan D614G terletak pada bagian Spike. Hal itu diketahui setelah hasil sekuens genom utuh atau Whole Genome Sequencing (WGS).

“Kami waktu itu curiga itu, ini kok ada mutan ini di Spike lagi. Posisinya juga dekat-dekat dengan protein host, protein sel inang yang justru membantu protein Spike,” ujar Puspaningsih seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (1/9/2020).

Puspaningsih mengaku telah memberi peringatan kepada para peneliti perihal mutasi virus SARS-CoV-2 yang dinamakan D614G. Sebab, dia berkata mutasi ditemukan pada Spike, protein virus yang nanti akan masuk dan menempel pada reseptor manusia.

Lebih lanjut, Puspaningsih menyatakan para peneliti belum menemukan hubungan D614G dengan jumlah kematian akibat Covid-19. Sejauh ini, dia mengatakan peneliti hanya menemukan fakta bahwa virus itu lebih mudah menginfeksi.

“Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan karena data Eropa sudah sangat banyak, itu yang sudah terdeteksi itu meningkatkan infectivity. Tapi belum ada bukti bahwa ini menyebabkan kematian yang tinggi,” ujarnya.

Di sisi lain, Puspaningsih menyebut Unair sejatinya menemukan dua mutasi. Tak hanya D614G, dia menyampaikan pihaknya juga menemukan mutan yang berdekatan. Sampai hari ini, dia berkata temuan itu baru diketahui di Surabaya.

“Ini yang menarik bagi kami untuk meneliti lebih lanjut,” ujar Puspaningsih.

Puspaningsing membeberkan temuan mutasi baru itu berada dekat degan posisi pemotongan furin. Dia menjelaskan furin adalah enzim protease yang dimiliki sel inang pada tubuh manusia.

Furin, lanjut dia secara spesifik berapa pada sel paru-paru.

“Jadi satu mutan ini ternyata berapa bersama-sama dengan mutan yang D614G. Kalau di tempat lain ditemukan D614G tetapi belum tentu punya mutan yang ini (yang ada di furin),” ujarnya.

Lebih dari itu, Puspaningsing mengklaim pihaknya akan mempublikasikan temuan itu. Dia berharap mutasi itu ditemukan ketika WGS di Indonesia semakin banyak.

Editor: dani

Shares: