HeadlineNews

Mengabdi di Pedalaman Aceh, Sulastri Terima Penghargaan dari Menteri Agama

Kepala Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Kala Wih Ilang, Sulastri saat mendapat penghargaan dari Menteri Agama RI dalam acara Ekpose Kompetensi dan Profesionalitas Guru Madrasah 2019 di Jakarta, Selasa, 10 Desember 2019. (Istimewa)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Kepala Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Kala Wih Ilang, Sulastri, mendapat penghargaan dari Menteri Agama RI dalam acara Ekpose Kompetensi dan Profesionalitas Guru Madrasah 2019 di Jakarta, Selasa, 10 Desember 2019.

Sulastri bukanlah guru PNS. Dia hanyalah seorang penyuluh non-PNS yang mengabdi di MIS Wih Ilang, yang terletak di Dusun Kala Wih Ilang, Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah.

Dia membangun MIS Wih Ilang didasari atas kondisi lokasi madarasah yang tertinggal serta masyarakat yang hidup dalam keberagaman. Kondisi itu membuatnya termotivasi untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan.

“Masyakarat di Dusun Kala Wih Ilang berlatar belakang budaya dan agama yang berbeda. Namun, hidup rukun dan damai,” kata Sulastri dalam keterangannya, Rabu, 11 Desember 2019.

Jalan berliku telah dilaluinya dalam menjalankan tugasnya sebagai guru di madrasah tersebut. Kondisi ruang belajar yang jauh kata layak, ditambah kondisi jalan menuju sekolah yang memprihatinkan, membuatnya mengalami keguguran sebanyak dua kali.

Dalam acara Ekpose Kompetensi dan Profesionalitas Guru Madrasah 2019 itu, Sulastri bersama empat guru lainnya dari berbagai provinsi di Indonesia dinobatkan sebagai kepala sekolah sekaligus guru insipiratif atas jasanya dalam membangun dan mengabdi di madrasah pedalaman Aceh.

Penghargaan berupa uang tunai sejumlah Rp20 juta, tropi dan sertifikat diserahkan Kemenag yang diwakili oleh Direktur Pendidikan dan Agama Bappenas RI, Amich Alhumami, MA, M.Ed, Ph.D.

Atas capaian itu, Sulastri mengapresiasi Kakanwil Kemenag Aceh, Daud Pakeh yang turun langsung untuk melihat kondisi madrasah yang dipimpinnya. Ia menyebutkan, Daud Pakeh sudah beberapa kali ke sana.

Ia berharap pemerintah dapat memberikan perhatian yang sama terhadap sekolah-sekolah yang ada di pedalaman. Terutama, persoalan pembangunan sarana dan prasarana yang harus merata.

“Kami juga berharap pemerintah dapat membangun tempat tinggal bagi guru Wih Ilang sehingga para tenaga pengajar dapat tinggal di kompleks sekolah dan aktivitas belajar mengajar dalam berjalan dengan baik,” jelasnya.* (C-008)

Shares: