News

Memulihkan Trauma, Anak-Anak Rohingya Belajar Mewarnai

Memulihkan Trauma, Anak-Anak Rohingya Belajar Mewarnai
Sebanyak 33 anak pengunsi Rohingya mengikuti proses belajar mewarnai untuk memulihkan thauma Healing di Mushala bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe/ foto : Rizkita

LHOKSUEMAWE (popularitas.com) – Puluhan anak-anak pengungsi Rohingya yang ditempat sementara di bekas kantor Imigrasi Lhokseumawe mulai belajar, Rabu (1/7/2020).

Mereka dibimbing oleh sejumlah relawan American College Testing Sabang Lhokseumawe dan Aceh Utara. Anak-anak sejak pukul 10.00 s.d 12.00 WIB belajar mewarnai.

Sebanyak 33 anak pengunsi Rohingya mengikuti proses belajar mewarnai untuk memulihkan thauma Healing di Mushala bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe/ foto : Rizkita

Terdapat 33 anak dari 99 pengungsi Rohingya yang mendarat di Gampong Lancok, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara setelah terombang-ambing di tengah laut, selain berlajar bersama. Ini juga bentuk untuk memulihkan trauma anak-anak atau trauma healing dengan melakukan sejumlah kegiatan di tempat pengungsian.

“Kondisi mereka sebagian sudah aktif ya, kegiatan ini sekolah darurat, hal ini bentuk memulihkan trauma mereka ya, karena mereka sudah empat bulan terombang ambing di lautan, saat ini mereka belajar mewarnai, salawat, dan kegiatan bermain di ruang ruangan,” kata Kepala Cabang ACT Lhokseumawe Thariq Farline.

Meski keterbatasan bahasa, proses belajar dibantu oleh salah satu WNA Rohingya yang bernama Zian Burrahman.

Sebanyak 33 anak pengunsi Rohingya mengikuti proses belajar mewarnai untuk memulihkan thauma Healing di Mushala bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe/ foto : Rizkita

“Meski keterbatasan bahasa, mereka msih mengerti menggunakan bahasa isyarat, perkembangan saat ini, mereka sudah mengerti sedikit banyaknya kedisiplinan dalam kebiasaan memakai sandal dan merapikan bukunya, kegiatan ini sangat penting bagi mereka, dari pada mereka terkurung di dalam lebih baik kita bimbing mereka untuk belajar sambil bermain,” katanya.[acl]

Reporter: Risky

Shares: