EkonomiNews

Masyarakat Pulo Aceh Harapkan Kehadiran Bank Aceh

BANDA ACEH (popularitas.com) – Masyarakat Pulo Aceh mengharapkan kehadiran Bank Aceh di wilayah tersebut, untuk bisa bertransaksi. Hal itu dikatakan masyarakat setempat saat tim Ombudsman RI Wilayah Aceh melakukan kunjungan kerja ke Pulo Aceh.

Asisten Ombudsman RI Aceh, Muammar mengatakan, tidak adanya Bank Aceh mengakibatkan para warga yang menerima dana bantuan sosial dalam program keluarga harapan (PKH) dan penerima beasiswa miskin, beasiswa aneuk nelayan, dan dana desa harus berlayar menyeberang pulau untuk menarik dana tersebut, sehingga dinilai sangat tidak efesien.

Tokoh Pemuda Gampong Lampuyang (Ibukota Kecamatan Pulau Aceh), Khairul mengatakan, pihaknya sangat menghrapkan beroperasinya bank Aceh di Pulau tersebut, walaupun hanya kantor kas.

“Tidak adanya Bank sangat menyulitkan kami dalam mengambil dana bantuan pemerintah yang diberikan ke kami di Pulau Aceh. Jika kami mau menarik dana tersebut, maka harus berlayar ke Banda Aceh,” katanya melalui pesan tertulis yang diterima, Sabtu, 12 Oktober 2019.

Selama ini, pihaknya harus menyebrang untuk mengambil dana bantuan, dan harus mengeluarkan biaya ongkos untuk pergi-pulang dari Pulau ke Banda Aceh, belum lagi selama seharian ke Banda Aceh juga memerlukan biaya operasional.

“Kami sangat mengharapkan kepedulian Pemerintah Aceh sebagai pemilik Bank Aceh untuk segera membuka kantor kas di Pulau Aceh,” ujarnya.

Tidak adanya perbankan yang beroperasi di Pulau Aceh mengakibatkan kondisi ekonomi warga pulau makin terisolir. Jika ada dana lebih, mereka simpan di bawah bantal, seperti kehidupan pra-kemerdekaan.

Menurut pengamatan Asisten Ombudsman, faktanya tidak ada satupun ATM di pulau ini. Padahal penduduk Pulau Aceh (Pulau Nasi dan Pulau Breuh) mencapai sekitaran 5.000-an jiwa. Kehidupan ekonomi dan perdagangan di pulau ini masih pola lama.

Kepala Ombudsman RI Aceh, Taqwaddin meminta kepada Pimpinan Bank Aceh untuk membuka kantor kas di sana.

“Kehadiran Kantor Kas Bank Aceh sangat dibutuhkan masyarakat di sana. Karenanya, jangan terlalu berhitung laba-rugi untuk membantu masyarakat di sana,” ungkap Taqwaddin.

Kehadiran bank di Pulau Aceh adalah hal penting untuk memudahkan warga masyarakat dalam melakukan transaksi, baik transaksi bisnis, maupun transaksi sosial pemerintahan seperti untuk penyaluran dana bantuan sosial, dana beasiswa, dana desa, dan lain-lain.

Dengan adanya kantor kas Bank Aceh tentu akan dibuka pelayanan ATM, yang memudahkan para PNS yang bertugas di Pulau tersebut, warga masyarakat, termasuk para wisatawan.

“Tentunya ini akan berdampak pada semakin membesarnya kunjungan wisata ke Pulau Aceh yang indah dan eksotik,” pungkas Kepala Perwakilan Ombudsman RI Aceh. [ril]

Shares: